Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menua dalam Ketiadaan Sungguh Sangat Menyakitkan

12 September 2017   07:58 Diperbarui: 14 September 2017   12:14 4793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Shutterstock

Mencegah Gaya Hidup Konsumtif Sedini Mungkin

Membelanjakan uang sendiri memang boleh saja semau gue. Mau beli ini dan itu tidak ada yang berhak untuk melarang kita. Akan tetapi karena kita tidak hanya hidup pada hari ini saja maka perlu kita menghemat untuk masa depan kita dan anak anak. 

Menghemat dan menabung tidaklah semudah seperti mengatakannya. Karena ada banyak godaan untuk membelanjakan uang untuk sesuatu yang sesungguhnya tidak diperlukan. Atau minimal belum diperlukan saat ini, tapi demi gengsi atau demi menjaga prestise akhirnya jadi juga membeli.

Gaya Orang Tua Akan Jadi Contoh bagi Anak-anak

Menengok orang tua sering membuang makanan seenaknya maka dalam diri anak tertanam bahwa memang begitulah cara menjalani hidup. Atau orang tua sekali ke supermarket, memborong ini dan itu juga akan terekam dalam memori anak anak. Jangan lupa bahwa anak anak akan melupakan nasihat yang diberikan kepadanya dalam waktu singkat tapi akan tetap menyimpan ingatan tentang apa yang disaksikan dan dirasakannya dari perilaku orang tua.

Kalau Masih Bisa Dipakai Mengapa Harus Beli yang Baru?

Mungkin pada saat ini kita sedang mengalami masamasa "keemasan" atau "booming" uang masuk. Seperti kata orang rejeki itu bisa saja datang darimana saja. Dapat bonus dari perusahaan, dapat komisi dari jasa menjualkan motor teman dan dapat hadiah lagi karena memenangkan kompetisi. 

Tapi jangan lupa bahwa masa keemasan itu tidak ada yang abadi. Belajarlah dari sejarah bagaimana Kerajaan Majapahit mengalami masa keemasan dan kemudian berakhir. Ini baru salah satu contoh saja, ada begitu banyak hal yang dapat dijadikan contoh pelajaran hidup bahwa masa keemasan tidak ada yang abadi. Suatu waktu akan meredup dan menghilang.

Cobalah sediakan waktu barang sejenak untuk menghitung berapa banyak uang yang sudah dihamburkan untuk membeli sesuatu yang tidak digunakan? Buka laci meja, di sana ada dua atau tiga unit ponsel yang masih layak pakai tapi tidak digunakan karena sudah dianggap "out of date" atau ketinggalan zaman. Buka lemari pakaian ada selusin pakaian yang mungkin dalam setahun jarang sekali dipakai. Di rak sepatu ada beberapa pasang sepatu yang menganggur. Ini baru pemborosan yang kita lakukan, belum lagi koleksi istri kita yang mungkin jauh lebih banyak dan lengkap ketimbang apa yang kita koleksi.

Menua Tanpa Persiapan Dana Sangat Menyedihkan

Mungkin sebagian besar dari kita merasa masih muda, kata menua itu seakan masih jauh lagi. Tapi jangan lupa bahwa waktu itu berjalan sangat cepat. Apa yang kita rasakan bagaikan kemarin, ternyata sudah belasan tahun. Ketika tahun lalu bertemu dengan murid murid saya di SD, saya kaget, ternyata mereka rata rata sudah berusia di atas 60 tahun dan rambut mereka sudah mulai memutih. Dalam bayangan saya serasa mereka masih berusia 12 -13 tahun, tapi waktu berlalu begitu cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun