Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mabuk yang Paling Berbahaya adalah Mabuk Uang

28 Agustus 2017   18:01 Diperbarui: 31 Agustus 2017   16:56 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Depositphotos

Apapun Penyebab Mabuk, Membuat Orang  Tega  Melakukan Apapun

Mabuk yang paling ringan adalah mabuk darat ataupun mabuk laut. Tapi tak urung orang yang mabuk darat ataupun mabuk laut, dapat melakukan  hal hal yang tidak terduga. Misalnya bisa tiba tiba muntah muntah didepan orang banyak dan mengotori pakaian orang lain.
Begitu juga orang yang mabuk alkohol, bisa mengeluarkan kata kata kotor, menganggu orang ataupun terlibat perkelahian. Kalau tidak ada yang dapat menyadarkannya, maka lama kelamaan akan terkapar dan masuk rumah  sakit.

Tapi mabuk uang. efek buruknya bukan hanya pada diri sendiri, tapi juga mengimbas pada begitu banyak orang. Bahkan ada yang tidak cukup hanya mengeruk uang, tapi juga menghabisi nyawa orang. Seperti yang dilakukan Kanjeng Dimas, Sang Pesulap untuk memperbanyak uang. Karena rahasia kejahatannya dibuka oleh Abdul Gani, maka dengan tega, ia menghabisi nyawa mantan muridnya ini. Padahal sosok Kanjeng sakti ini, sempat menjadi panutan orang banyak sehingga antre yang mohon "berkah" dan rezeki nomplok dari dirinya.

Mabuk uang dapat mengubah sahabat baik menjadi penghianat dan tidak sedikit orang yang mau menjual negaranya demi uang. Mabuk uang dapat menghancurkan keharmonisan rumah tangga. Bahkan ada yang tega menghabisi orang tuanya sendiri,demi uang. 

Mabuk Uang Merambah Semua Tingkatan


Masih banyak lagi daftar orang yang mabuk uang,antara lain,  Ustad Guntur Bumi menjadi pelaku tindakan penipuan lainnya. Dia mengaku bisa menyembuhkan pasien terkena  berbagai penyakit dengan memungut biaya yang membuat pasien pasiennya semakin menderita luar dalam. Dan menyusul jurus mabuk yang dilakukan oleh First Travel ,yang dalam tempo sesingkat singkatnya menjadi viral di medsos. Pemabuk uang yang sukses luar biasa mengelabui orang orang berduit dan pintar.Dan  memboyong uangnya keluar negeri.Syukurlah semuanya sudah ditangkap oleh aparat Kepolisian kita.


Kalau mengenai Korupsi sudah mewabah di negeri kita,sehingga tidak perlu diceritakan lagi,semua orang juga sudah tahu. Koruptor adalah orang yang termasuk tipe mabuk uang. Dari mulai level paling bawah,hingga ketingkat Camat,wali Kota,Gubernur dan bahkan menteri,tapi luput terserang "Virus Mabuk Uang " ini.Mereka bagaikan minum air laut,yang semakin diminum ,membuat mereka semakin haus,sehingga tidak lagi dapat berpikir waras. Apapun penyebabnya,yang namanya mabuk,membuat orang tidak sadarkan diri dan tega melakukan apa saja.demi untuk memenuhi nafsunya.


Kilas Balik Bagi Diri Masing Masing


Tulisan ini tentu bukanlah bermaksud untuk mengajak orang untuk ramai ramai mabuk alkohol.melainkan semata mata ,menjadi masukan bagi orang banyak.Agar jangan hanya terpaku pada satu sisi tindakan yang dapat membahayakan  diri sendiri ,seperti mabuk alkohol.tapi juga  mewaspadai agar jangan sampai terjerumus oleh mabuk harta dan uang. Karena justru hal yang disebut belakangan ini,tampak selama ini diabaikan oleh masyarakat. Yang hanya menjauhkan diri atau menjaga jarak dengan orang yang mabuk alkohol,tapi justru mengkultuskan orang yang mabuk uang. Hanya karena pemabuk uang ini,piawai dalam menggunakan topeng agama .


Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun