Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pikirkan dengan Hati Sebelum Ikut Tebarkan Humor

26 Agustus 2017   12:34 Diperbarui: 26 Agustus 2017   23:25 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: iStock photo

Jangan Sampai Kita Ikut Menyebarkan Lelucon Yang Menyakiti Hati Orang

Lelucon atau lawakan ,dengan tujuan dapat membuat orang tersenyum atau tertawa,tentu saja merupakan suatu hal yang patut dihargai. Karena dengan humor segar kita dapat membuat orang yang sedang bersedih ,karena banyak masalah,bisa tersenyum. Tetapi sayang sekali belakangan ini, orang sudah tidak dapat lagi membedakan mana humor yang layak dan mana yang seharusnya tidak dijadikan bahan humor.

Kalau dulu yang dijadikan bahan lelucon  adalah musibah yang menimpa orang lain,seperti : kecelakaan pesawat terbang,pelecehan terhadap wanita dan humor yang menjurus kearah pornografi. Parahnya tidak sedikit orang orang yang berpendidikan tinggi,ikut ambil bagian dari lelucon kumuh ini

Humor Tentang Kekurangan Fisik Orang Lain

Belakangan ini yang lagi :"booming " adalah  humor tentang berbagai kekurangan fisik orang lain. Yang disebar luaskan lewat WA dan sarana medsos lainnya. Misalnya : humor tentang orang cadel,orang pincang,orang sumbing dan kelainan fisik lainnya. Yang tentu tidak etis bila saya ulangi menulisnya disini.Cobalah bayangkan seandainya yang cadel ,yang kakinya pincang atau buntung atau yang bibirnya sumbing adalah salah satu dari anggota keluarga kita. Masihkan kita mampu untuk ikut menyebarkan humor menyakitkan tersebut?

Mungkin perlu kembali kepribahasa lama:" Sebelum mencubit orang lain,cubitlah terlebih dulu diri sendiri"  

Mencari popularitas diri ada banyak cara dan jalan lain ,yang dapat ditempuh secara terhormat dan tidak melukai orang lain .Menulis tentang hal hal yang bermanfaat bagi orang banyak,menuliskan tips tips tentang hidup sehat,tentang cara mengelola keuangan dengan benar dan sebagainya tentang pengalaman pribadi yang berharga,yang mungkin bermanfaat bagi orang banyak, Mengapa harus menuliskan hal hal yang dapat melukai dan menyakiti hati orang lain?.Semoga kita jangan sampai terjebak oleh cara mencari popularitas diri murahan ,seperti yang kini melanda di medsos.

Tulisan ini bukan menggurui ,melainkan sekedar saling mengingatkan .Karena kalau bukan kita yang saling mengingatkan,siapa lagi?

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun