Barang barang yang dipajang di etalase biasanya memang menarik hati setiap orang yang menengoknya. Kalau sekedar menengok dan cuci mata atau "window shopping" tentu saja tidak masalah. Akan tetapi bilamana karena saking mengagumi keindahan barang di estalase yang notabene bukan milik kita,sehingga kurang menyukuri milik sendiri,akan berpotensi menyebabkan  kemurungan terselubung
Sikap mental yang keliru ini jangan dianggap sepele.karena dapat menyebar keseluruh sendi sendi kehidupan dan menyebabkan terjadinya demotivasi. Yang berpotensi menyebabkan menurunnya kegairahan untuk bekerja lebih keras dan tidak lagi fokus pada apa yang dicita citakan semula.
Jangan Membandingkan Sukses Kita Dengan Sukses Orang Lain
Karena apa yang kita peroleh dengan bekerja keras siang malam selama bertahun tahun untuk dapat membangun rumah sendiri,bisa jadi bagi orang lain dapat dibeli dalam hitungan hari atau jam. Investasi yang hasil tabungan kita dari hidup berhemat selama beberapa tahun dan bagi kita merupakan suatu kekayaan yang sangat berarti,boleh jadi bagi orang lain adalah uang recehan saja.
Karena itu membandingkan sukses atau pencapaian kita dengan apa yang dicapai oleh orang lain,hanya akan menciptakan  :
- rasa tidak berdaya
- berkecil hati
- kehilangan kebanggaan diri
- tergerusnya semangat untuk bekerja keras
- tidak lagi fokus pada cita cita semula
- kehilangan kegairahan untuk mencapai impian
- terjadinya demotivasi terselubung
- menjadikan kita pemurung
- menjadikan kita orang yang tidak tahu bersyukur
Hargailah Apa Yang Kita Miliki
Karena itu perlu selalu mawas diri.Untuk mengedepankan filosofi hidup.bahwa memiliki barang bekas milik sendiri,jauh lebih baik ketimbang menggagumi barang mewah,milik orang lain.
Menghargai hasil jerih payah diri sendiri,walaupun mungkin tidak seindah atau tidak sehebat pencapaian orang lain. Yang penting,menyukuri apa yang menjadi milik kita. Memilki kendaraan bekas milik sendiri adalah jauh lebih bernilai ,ketimbang membeli kendaran baru dari hasil pinjaman sana sini.
Mawas Diri
Biasanya kita punya cukup waktu untuk mengurusi urusan orang lain.Bahkan sangat mudah untuk mengritik dan mengoreksi kesalahan orang lain,sekecil apapun .Tapi untuk diri sendiri,seringkali kita merasa terlalu sibuk sehingga mengabaikan diri sendiri. Nah,daripada membuang waktu untuk mengurusi sesuatu yang bukan urusan kita,mengapa tidak memanfaatkan setiap waktu luang untuk melakukan introspeksi diri?Waktu yang kita biarkan berlalu,tidak akan pernah dapat diraih kembali. Waktu adalah karunia hidup yang tidak dapat diwariskan kepada siapapun,Sekali kita kehilangan kesempatan,belum tentu kesempatan kedua akan datang lagi untuk kita Karena itu jangan pernah menunda apa yang dapat dilakukan pada hari ini.Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari.
Hindarilah menunda,karena menunda berarti meniadakan kesempatan atau mengabaikan kesempatan yang ada. Sedini mungkin kita mengetahui kelemahan diri ataupun kekurangan ,maka kita akan memiliki cukup waktu untuk mengoreksi hidup sendiri. Walaupun tidak mungkin menjadi manusia yang sempurna,tapi tidak ada salahnya kita berjalan menuju kesempurnaan hidup. Karena kalau bukan kita yang memperdulikan diri sendiri, siapa lagi?