Kemarin dulu,kami hadir dalam acara seremonial Dea Karina Puteri Effendi cucu kami .Yang diselenggarakan di dalam komplek the University of Western Australia.Hari ini Dea sudah langsung diterima bekerja disalah satu perusahaan besar,dibidang pemasaran.Sesuai dengan titel yang diraihnya sebagai Master Degree of Marketting . Semuanya diurus sendiri dan tidak ada referensi dari siapapun.Â
Referensinya adalah pengalaman kerjanya selama masih menjadi mahasiswa . Walaupun kerja paruh waktunya,sama sekali tidak ada hubungan dengan tugasnya dikantor yang baru ditempatinya hari ini,tetapi umumnya perusahaan memberikan prioritas utama,bagi yang sudah memiliki pengalaman kerja.Karena dengan demikian,perusahaan tidak harus membuang waktu untuk mendidik orang yang belum berpengalaman  dibidang apapun. Â
Ibarat orang mau menggaji sopir ,bila calon sopir hanya mampu menunjukkan SIM A atau SIM B nya,tapi sama sekali belum ada pengalaman mengendarai mobil ,maka amat jarang,perusahaan yang mau menerimanya.Tetapi walaupun pengalamannya sebagai pengemudi taksi ataupun angkot,tidak menjadi masalah,karena ia sudah memahami aturan berlalu lintas
Orang Tua Tidak Usah Gengsi Anak Bekerja Paruh Waktu Sewaktu Masih Mahasiswa
Sejak dulu dan terus berlanjut hingga saat ini,masih banyak orang tua,yang merasa gengsi kalau anaknya yang masih duduk dibangku kuliah  bekerja paruh waktu.Kesannya seakan orang tua tidak mampu membiayai uang sekolah. Akibatnya ketika anak lulus sebagai sarjana,baru mau bersiap siap untuk mencari pekerjaan. Bagi yang orang tuanya ,memiliki kedudukan penting,tidak menjadi  masalah.Karena dengan referensi orang tua,maka anak dengan mudah mendapatkan pekerjaan.Tetapi bila hanya menggandalkan selembar sertifikat Sarjana,maka sudah dapat diramalkan,bakalan butuh waktu berbulan bulan atau mungkin bertahun untuk mendapatkan pekerjaaan.Â
Mengapa? Seperti yang sudah disampaikan diatas,rata rata perusahaan lebih mengutamakan,calon karyawan yang sudah memiliki pengalaman kerja. Karena dengan demikian,tidak harus menyediakan waktu untuk mengajari "anak baru" ,bagaimana seharusnya bekerja. Bagaimana disiplin dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.Dalam kalimat lain,perusahaan akan memberikan prioritas utama kepada tenaga yang siap pakai
Membantu Mengurangi Pengangguran
Sudah menjadi lagu lama,bahwa setiap kali ada acara wisuda,maka berarti akan menambah jumlah sarjana penganggur di Indonesia. Padahal bilamana orang tua sadar diri dan memberikan kesempatan kepada anak anak mereka untuk bekerja paruh waktu,walaupun dari sudut ekonomi,mereka itu berkecukupan,sudah ikut membantu menekan angka penganggur di negeri ini
Tapi tentunya dibutuhkan kesadaran yang tinggi,bahwa  mengizinkan anak yang masih kuliah untuk kerja paruh waktu,bukanlah sesuatu yang merendahkan martabat orang tua.Melainkan justru memberikan kesempatan yang sangat berharga kepada anak anak untuk mempersiapkan diri mereka sedini mungkin, Sehingga ketika acara wisuda selesai,esok harinya mereka sudah diterima bekerja
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI