Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ternyata Flu Dapat Menyebabkan Kerusakan Otak pada Anak

8 Agustus 2017   19:03 Diperbarui: 9 Agustus 2017   02:07 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.smh.com.au

Anak Flu? Jangan Dianggap Remeh Karena Dapat Mengakibatkan Kerusakan Otak Permanen

Saya sama sekali tidak berlatar belakang medis. Tapi baru sore ini, tanggal 8 Agustus  membaca di media Australia bahwa flu jangan dianggap remeh bagi anak anak.Karena berpotensial menyebabkan terjadinya kerusakan permanen pada otak. Untuk jelasnya, saya kutib satu alinea disini sebagai berikut:

"The Royal Children's Hospital has seen an alarming increase of almost 50 per cent in flu cases so far this season compared with last year. Dr Danchin said children aged from six months to five years were in a high-risk group.Up to 10 per cent of children who end up in hospital can have neurological problems, such as memory loss, seizures, and learning and speech difficulties, she said."

Yang dapat diterjemahkan sebagai berikut, bahwa Rumah Sakit Khusus bagi anak anak ,The The Royal Children's Hospital Melbourne,Telephone +61 3 9345 5522/50 Flemington Road Parkville Victoria 3052 Australia, menilai bahwa terjadi kenaikan yang cukup mengejutkan ,yakni 50 persen kasus flu ,bila dibandingkan dengan tahun lalu. Dr.Danchin mengatakan bahwa anak anak sejak berusia 6 bulan hingga 5 tahun,memiliki resiko tinggi . Lebih dari 10 persen dari anak anak yang menderita flu ini dan dirawat dirumah sakit,dikuatirkan akan mengalami kerusakan pada jaringan otaknya. Dan akan berakibatkan  kehilangan memori atau kesulitan untuk belajar dan berbicara"

Salah satu dari pasangan orang tua,adalah Emily dan Lachlan Barnes.,yang anaknya Clementine Rithcie -Barnes,mendapatkan serangan flu. Yang menyesalkan dokter G.P yang merawat anaknya  sebelumnya,tidak memberikan saran agar anaknya mendapatkan injeksi.Sehingga kini anaknya harus menderita

Catatan Penulis

Yang Mengejukan.ternyata .hampir dua pertiga orang tua di Australia tidak memberikan imunisasi bagi anak anak mereka. Padahal mereka sudah tinggal di negara maju.

(Like more than two-thirds of Australian parents, they hadn't immunised their daughter against the potentially deadly virus)

Tjiptadinata Effendi

Sumber berita: www.smh.com.au

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun