Kalau dulu,Jakarta masih kental dengan lirik lagu:"kumuh,macet dan brengsek",kini sudah semakin dewasa . Tentunya kita harus menilai dengan kaca mata yang bening .Bila menggunakan kaca mata hitam,maka sebanyak apapun perubahan yang sudah dicapai,akan tampak gelap dan hitam.
Terlepas dari hiruk pikuk masalah politik ,dalam usianya yang  ke 490 Jakarta sudah terbukti semakin dewasa. Membahas ,siapa yang berjasa dalam mengubah wajah Jakarta,dari wajah yang kumuh,semrawut dan amburadul,menjadi ibu kota yang mulai bersolek,tentu tidak perlu dibahas disini .Karena hanya akan menimbilkan perdebatan yang tidak diperlukan
Keterangan foto: dulu tampak kali Ciliwung ,dijalan H.Uung ,penuh sampah berserakan (dokumentasi pribadi)
Kini sudah di dam dan air sudah mengalir (dokumentasi tjiptadinata effendi)
Walaupun kami sudah domisili di Jakarta dan memiliki KTP DKI seumur hidup,tentu bukan berarti seluruh daerah Jakarta,mampu dimonitor perkembangannya. Tapi sebatas yang tampak nyata ,ada beberapa hal yang dapat dicatat.Antara lain:
Kali Ciliwung yang dulunya penuh sesak dengan sampah ,sehingga airnya sama sekali tidak dapat bergerak,kini tampak sudah mulai lancar.
Tanah Abang yang dulunya merupakan sarang preman dan kumuh,kini sudah hampir menyamai Mangga Dua Mall
Sepanjang jalan di Kemayoran menuju ke bandara Soetta,kalau dulunya dikuasai para pembalap liar,sehingga sangat menghambat pengguna jalan lain ,yang akan berangkat menuju ke Bandara,kini sudah tidak ada lagi
Di Kemayoran, dulu  sekitar komplek perumahan ini, berubah menjadi pasar malam liar. Seluruh badan jalan berubah jadi pasar kaget. Dan parkir liar memenuhi seluruh ruas jalan. Sehingga warga menjadi resah dan sudah banyak yang menjual apartemennya, karena kalau sudah malam, kendaraannya sangat sulit untuk menembus pasar malam ini, hanya untuk bisa pulang ke apartemen.Kini sudah rapi dan tertibSampah yang dulunya memenuhi seluruh ruas jalan,sehabis digunakan sebagai sarana pasar malam kaget,kini setiap subuh sudah dibersihkan.
Terowongan yang dari Kemayoran,menuju ke Gunung Sahari,yang dulunya setiap hujan,selalu di genangi air,sehigga setinggi pinggang orang dewaasa,kini sudah rapi dan dijadikan sarana tempat bermain anak.
14165765051-594fdb0aa7249b22dd6d14b2.jpg
Perpakiran yang dulu amburadul, dan penguna jasa parkir harus mengeluarkan uang dua kali, sekali bayar tiket parkir dan sekali lagi bayar uang takut 5 ribu rupiah. Kalau tidak mau kasih, siap-siap kendaraan digores atau dihadang preman parkir.Kini sudah ditertibkan .Danau Sunter, yang dulu kumuh dan amburadul, kini sudah bersih dan menjadi objek wisata yang menarik, Restoran restoran yang ada, sudah tidak kalah dari restoran bergensi lainnya. Bahkan dibeberapa bagian lokasi, sudah dibuka tempat pemancingan ikan, yang memberikan nilai tambah bagi warga yang berdomisili disekitar Danau Sunter.
Rusun dan penghijaun di dki sudah berhasil (dokumentasi pribadi)
Pindah paksa warga korban banjir di muara baru ke rusun Marunda yang sempat menghebohkan, ternyata setelah tinggal disana, warga menjadi betah. Walaupun pindahnya lumayan jauh, sekitar 25 km dari kecamaatan Cilincing, sehingga menyebabkan mereka menjauh dari sumber pekerjaan mereka sebelumnya. Namun setidaknya mereka sudah mendapatkan tempat tinggal yang layak dan sehat. Selamat Ulang Tahun ke 490 untuk Jakarta
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Vox Pop Selengkapnya