Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendidik Anak Memahami Arti "Learning for Living"

20 Mei 2017   19:09 Diperbarui: 20 Mei 2017   19:40 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak seorangpun murid boleh dihukum di dalam kelas Guru boleh saja memarahi murid yang nakal,tapi tidak dibolehkan menghukum anak dikelas,apalagi tinggal berduaan. Mengingat sekolah adalah campuran anak pria dan wanita. Guru boleh menghukum anak di ruang kepala sekolah atau memanggil orang tuanya.

Study Tour

Secara berkala, sekolah membawa anak anak kelokasi bersejarah atau ke museum,untuk secara langsung melihat dan mendengarkan ,penjelasan tentang hal hal yang menarik.sehingga dengan demikian. anak anak jadi sangat antuisias untuk belajar,yang dikenal dengan istilah :" Excurcion"

Anak Anak Sejak SMP di Tawarkan Kerja Paruh Waktu

Bagi anak anak SMP yang mau bekerja,maka sekolah akan membantu mereka untuk dapat diterima,misalnya di Mc Donald, KFC ,di toko kue dan sebagainya. Bukan lantaran orang tuanya tidak mampu,tapi untuk mendidik anak anak mandiri.Kendati gaji mereka cuma 8 dolar perjam,tapi seminggu mendapatkan gaji sekitar 60 dolar,bagi anak anak adalah sebuah kebanggaan tersendiri,bahwa mereka sudah punya gaji sendiri.

Kalau setingkat SMA,gaji mereka sekitar 12 dolar perjam dan Mahasiswa antara 15 -20 dolar.perjam. Cucu cucu kami semuanya bekerja paruh waktu sejak masih di SMP .Kini sebagian dari mereka sudah kuliah,namun tetap bekerja paruh waktu. Karena itu, di Australia tidak ada sarjana yang menganggur,karena sebelum selesai kuliah,mereka sudah bekerja.

Semoga tulisan ini, dapat menjadi isnpirasi bagi para pendidik dan rumah sekolah. Mungkin ada hal hal yang dapat diterapkan di Indonesia, untuk meningkatkan minat belajar anak anak,serta mempersiapkan mereka untuk menjadi manusia yang mandiri. Memahami arti dan makna:" learning for living"

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun