Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Biarkan Apapun Merontokkan Tekad Kita

9 Mei 2017   05:46 Diperbarui: 9 Mei 2017   07:25 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jangan Biarkan Apapun Merontokkan Tekad Kita

Tekad untuk melakukan sesuatu secara konsisten,yang pada awalnya menyala nyala dalam diri ,bisa saja dalam perjalanan waktu,akan mengalami pasang surutnya.  Ada begitu banyak halangan yang dapat menyurutkan semangat dan menyebabkan tekad kita meredup. Dan bila tidak cepat dibenahi,tekad bisa berubah menjadi abu,seperti halnya api yang membara disirami hujan deras.

Hal inilah yang paling berpotensial,menyebabkan orang mengalami  kegagalan demi kegagalan ,yakni tidak mampu membentengi diri dari masalah masalah yang dihadapi. Karena itu,dari sekian banyak orang yang awalnya bertekad untuk meraih cita cita hidupnya, akhirnya dipertengahan jalan terhenti dan terkandas.

Perjalanan hidup itu adalah ibarat lari marathon

Perjalanan hidup dalam mencapai apa yang dicita citakan ,adalah ibarat lari marathon. Yang mengebu gebu memforsil seluruh tenaganya pada awal berlari,maka sudah dapat dipastikan akan terhenti ditengah jalan,karena kehabisan tenaga.

Dalam lari marathon,tekad untuk menang dan minimal tekad untuk sampai di garis finish,harus menjadi titik fokus kita. Menjaga sikap,mengatur nafas dan langkah langkah ketika mulai berlari.Bila ditengah perjalanan ada yang menyodorkan minuman,maka kita harus cerdas dalam memanfaatkan waktu.Tidak tergoda untuk berleha leha,menengok orang lain,masih jauh berada di belakang kita.

Begitu juga ketika kita sudah bertekad untuk meraih apa yang dicita citakan ,maka pertama yang harus dibenahi,adalah sikap mental ,agar tidak terombang ambing ketika menghadapi hal hal yang mungkin saja tidak disangka sangka.

Mengatur langkah langkah untuk tetap fokus pada tujuan dan tekad awal,serta tidak goyah ketika harus menghadapi berbagai rintangan

Menghindari diri agar jangan sampai terlena dan berleha leha,karena merasa sudah berada di zona kenyamanan dan keamanan.

Semangat Mundur Maju

Mengalami semangat yang up and  down atau mundur maju adalah sangat manusiawi,asal saja jangan sampai membuyarkan tekad yang sudah dibina sejak awal. Yang namanya kehidupan selalu bersifat dinamika,selalu bergerak dari waktu ke waktu. Maunya kita selalu meningkat dari hari kehari,tapi ada hal hal yang tidak dapat dielakkan,yang dapat membuat semangat kita mengendur dalam kurun waktu tertentu.

Misalnya:

gangguan kesehatan

anak atau istri yang sakit

sahabat baik atau kerabat meninggal

tekanan berbagai masalah kehidupan

Kita bisa saja mengatakan :"jangan dipikirin" ,tapi dalam praktiknya,mustahil sebagai manusia kita tidak punya perasaan. Nah,perasaan inilah yang paling sering,menguncangkan semangat kita .Pada saat saat seperti inilah sikap mental kita diuji.Bila kita tidak mampu bertahan dan mengatasi masalah yang ada,maka semakin menurunnya semangat ,akan sangat berpengaruh terhadap tekad awal .Bila kita terhanyut dalam duka dan dalam kesedihan,serta kehilangan fokus dalam menghadapi berbagai masalah hidup,akan mengakibatkan melunturnya tekad dan kegagalan sudah berada diambang pintu.

Harus Tetap Tegar

Pernah mendengarkan frasa dalam bahasa Inggeris :"The show must be go on" .yang artinya apapun yang terjadi,apa yang sudah menjadi tekad kita,harus terus dilanjutkan. Mengatakannya rasanya sangat mudah dan merasa gagah.Tapi sesungguhnya dibutuhkan sikap mental yang  membaja dan ketegaran hati yang tak tergoyahkan. Karena itu,kalau kita tengok lari marathon M to M atau Mountain to Mountain yang diselengggarakan di NSW tahun lalu, ada sekitar 1.500 orang yang ikut marathon,tapi yang tiba digaris finish hanya belasan orang saja.

Begitu juga dalam kehidupan ,ada jutaan orang yang pada awalnya,ingin meraih sukses dalam mencapai cita citanya,tapi hanya sedikit yang selamat sampai di garis finish, Yang lainnya tidak mampu digempur berbagai masalah dan rintangan hidup,akhirnya terkandas dan terhempas..Pilihan ada ditangan kita dan apa yang kita pilih akan menjadi hidup kita, jangan sampai salah memilih jalan hidup.

tjiptadinata effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun