Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketatnya Penerapan Hukum di Australia

14 April 2017   18:07 Diperbarui: 15 April 2017   03:00 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ketatnya Penerapan Hukum di Australia

Saya dan istri,baru dua hari tiba di kota Wollongong. Hari ini,mulai membuka surat surat yang menumpuk ,selama kami tidak di sini .Karena surat surat yang atas nama saya dan istri,seperti biasanya,putri kami tidak pernah menyentuhnya.

Secara umum,hal ini,tentu suatu hal yang baik,karena walaupun ada hubungan anak dan orang tua,tetap saja ada hal hal yang bersifat privasi. Misalnya,surat surat atas nama putri ,tidak pernah kami buka dan sebaliknya ,semua surat atas nama saya dan istri ,juga tetap dalam kondisi utuh disimpankan.Tapi kali ini,ternyata hal tersebut membawa dampak,saya terkena denda bertubi tubi,karena surat perintah untuk membayar denda,karena saya mengendarai over limit,tidak dibayar. Masalahnya saya tidak tahu,bahwa sudah melanggar batas kecepatan maksimum,sementara ,putri kami tidak berani membuka surat yang atas nama saya.

Pemerintah ,mana tahu urusan ginian,karena dianggap selalu menunda nunda pembayaran tilang,maka ditangan saya saat ini,ada surat Final Notice .Yang berarti Peringatan Terakhir.Bilamana saya  tidak melunaskan denda yang sudah berjumlah $.530 dolar atau sekitar 5,5 juta rupiah ini,maka akan diambil tindakan ,sebagai berikut:

  • Cancelling or suspended driver license
  • suspended vehicle registration
  • Ordering the Sheriff to take your goods or property and sell them to pay,the amount your owe
  • deducting money form your bank account
  • registering an interest on any land or property you may own

Yang dapat diterjemahkan secara bebas sebagai berikut:

  • membatalkan surat izin mengemudi
  • membatalkan pendaftaran kendaraan
  • memerintahkan polisi untuk menyita dan menjual apa saja,untuk bayar utang
  • memotong uang dari bank

Nah, satu satunya jalan adalah menyelesaikan secepatnya.Tidak ada kemungkinan lain. walaupun ada teman kita yang berpangkat tinggi atau pejabat disini,tidak akan dapat membatalkan hal ini. Malahan akan semakin memperparah keadaan. Maka hari ini juga sudah dilunaskan semuanya,sehingga saya masih bisan menyetir,walaupun point saya tinggal sedikit.

Setiap pemegang Driver License disini,dikasih angka 12 point,dan setiap kali terjadi pelanggaran aturan lalu lintas,akan dipotong pointnya, Bila habis,maka surat izin mengemudi dinyatakan tidak berlaku lagi.Baru setahun kemudian,boleh ikut ujian lagi'

Mungkin tulisan ini,perlu dibaca oleh teman teman,yang keluarganya sedang study atau urusan apapun di Australia.Bila kendaraan yang digunakan adalah kendaraan keluarga,maka yang akan menanggung resikonya adalah pemilik mobil. Polisi tidak peduli, pengemudinya sudah balik ke Indonesia atau kemana,karena yang di jadikan sandera adalah nama yang tercantum di surat kendaraan,

Nah,kasiankan,kalau kita yang salah,terus pulang ke Indonesia dan bersantai ria,tapi keluarga atau teman ,yang minjamkan kendaraan ,harus menanggung resiko, kesalahan kita.Bagi saya membayar 5,5 juta rupiah,tentu saja, amat disayangkan, Karena dengan uang sejumlah ini,bisa ajak makan teman teman yang datang ke Australia.Tapi tangan mencencang,bahu wajib memikul. Saya yang salah,maka wajarlah saya yang harus membayarnya.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun