Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekali Menanam, Dapat Jadi Warisan untuk 3 Turunan

14 April 2017   14:20 Diperbarui: 14 April 2017   23:00 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
keterangan foto: begitu lebat buahnya,hingga dahannya merunduk setinggi lutut,/foto dokumentasi pribadi

Sekali Menanam, Dapat Jadi Warisan untuk 3 Turunan

Mewariskan pada anak cucu, tidak harus dalam bentuk materi. Ada banyak caranya, agar anak cucu ,senantiasa mengingat kita. Salah satunya adalah dengan menanam pohon.

5 Tahun lalu, ketika putri kami dan suaminya membeli rumah di Mount Saint Thomas, menengok ada pekarangan di laman belakang yang hanya ditumbuhi rerumputan, maka terpikir oleh saya untuk menanam pohon Alfukat. Karena disini harga buah alpukat berkisar sekitar 2 -3 dolar  atau sekitar Rp.30.000 .--persatu buah. Dan bagi orang Australia, harga tersebut cukup mahal, sehingga tidak ada yang makan alpukat dua tiga buah perorang, seperti yang kita tengok dikampung kita.

Gaya makannya juga beda, karena orang Australia makan alpukat untuk dijadikan sebagai selai untuk jadi sarapan pagi bersama roti.

keterangan foto : dokumentasi pribadi
keterangan foto : dokumentasi pribadi
3 Tahun Kemudian sudah Berbuah

Awalnya saya perkirakan, mungkin butuh waktu 5 atau 6 tahun, baru biji alpukat yang saya tanam bisa berbuah. Tapi ternyata dalam waktu tiga tahun sudah mulai berbuah. Seisi rumah bisa makan sepuasnya dan tetangga serta teman teman juga kebagian. Pada waktu itu buahnya belum banyak, hanya berjumlah puluhan

Tahun keempat buahnya sudah mencapai sekitar lima ratus buah, sehingga semakin banyak teman teman yang dapat dibagikan. Dan tentunya kami dapat makan sepuas puasnya.Padahal waktu itu, baru dua batang yang berbuah lebat, yang satu lagi hanya berbuah beberapa.

Tahun ini, begitu saya tiba di rumah puteri kami dan langsung kelaman belakang, ternyata ketiga tiga pohon sedang berbuah sangat lebat. Mau dimakan,pasti tidak akan habis, meskipun dibagi bagi kepada tetanggga dan teman teman. Banyak yang ranum dan dipatuk burung berceceran direrumputan. Kalau dijual ke supermarket, bisa dapat uang sekitar 1000 dolar dengan asumsi,setelah dimakan dan dibagi bagi, masih ada lima ratusan buah yang tersisa. Kalau dijual 2 dolar saya, sudah dapat 1000 dolar. Maklum mantan pedagang, pikiran langsung menghitung untungnya.

keterangan foto: ketiga pohon alpukat sudah berbuah.dok,pribadi
keterangan foto: ketiga pohon alpukat sudah berbuah.dok,pribadi
Jadi Warisan Anak Cucu

Tapi kita lupakan masalah keuntungan rupiahnya, setidaknya pohon alpukat yang saya tanam, sudah menjadi warisan untuk dua generasi, yakni anak, mantu dan cucu. Kalau pohonnya mampu bertahan 15 tahun lagi, berarti generasi ketiga akan ikut mendapat bagian dari warisan ini. Karena cucu kami dari putri bungsu kami sudah berusia `14 dan 16 tahun.

Nah, untuk meninggalkan warisan kepada anak cucu, tidak usah tunggu kaya. Mulai hari ini mulailah menanam pohon. Bisa pohon mangga, jambu, rambutan, alpukat dan sebagainya. Kelak, setiap kali anak cucu dan cicit kita makan buahnya, mereka akan mengingat kita yang telah menanamnya dengan menanam sebatang pohon, setidaknya nama kita sudah terukir disana

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun