Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karya Seni Orang Difabel

13 Maret 2017   21:47 Diperbarui: 13 Maret 2017   22:22 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu karya seni mereka,yang terbuat dari piring pecah dan kulit telur/foto dokumentasi pribadi

Lebih lanjut katanya:"  Our destiny is almost the same with the broken plates. So do I, we are all disable here, but by worked very hard, we can change my life, from nothing to be an artist.” Kata pria setengah baya ,yang senang dipanggil Paul.

"Nasib kami, hampir sama dengan nasib piring piring pecah in Karena kami adalah penyandang cacat .yang mungkin dianggap orang tidak berharga.Tetapi dengan bekerja keras, kami bisa mengubah hidup kami, dari sosok yang tidak berguna, menjadi seorang Seniman.” Kalimat demi kalimat yang diucapkan dengan nada perlahan,tapi serasa sangat menusuk jauh kelubuk hati. Dan ketika ia menengadah, baru saya tahu,bahwa disamping kakinya buntung keduanya, matanya sebelah juga tidak dapat melihat. Kata Paul,terkena pecahan granat

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Perjumpaan dengan Paul .sudah lebih dari satu tahun. Namun kata katanya yang diucapkanmya.merupakan butir butir pencerahan bagi diri saya. Kalau Paul yang disable,mau bekerja keras, agar hidupnya tetap menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarganya, apalagi saya yang dikaruniai Tuhan anggota tubuh yang lengkap.

Sejak saat itu, saya termotivasi untuk tidak pernah membuang waktu dengan duduk duduk melamun melainkan mengisi dengan berbagai kegiatan yang positif.yang kiranya ada manfaatnya bagi orang lain. Salah satunya adalah berbagi kisah kisah hidup,yang memiliki pesan pesan moral.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun