Hidup dalam permusuhan,menyebabkan hidup kita tidak pernah merasa aman dan nyaman., Serasa sebuah batu raksasa ,siap untuk ditimpakan keatas kepala kita. Makan menjadi tidak enak,tidur selalu terganggu.,Bunyi gemersik di atas atap membuat kita terjaga dan siaga.Boleh jadi kita tidak takut mati,tapi pasti kita takut ,orang orang yang kita cintai terluka oleh musuh kita.
Memperhitungkan Seorang Musuh
Ungkapan :”Satu orang musuh ,sudah terlalu banyak” ,walaupun terkesan sudah kuno dan ketinggalan zaman,namun bila kita merenungkan dengan pikiran yang tenang dan membuka mata hati,sesungguhnya ungkapan tersebut tidak pernah basi ataupun out of date.
Katakanlah kita termasuk tipe orang yang tidaK takut mati . Siapapun berani kita hadapi. Tapi jangan lupa ,yang namanya musuh itu,belum tentu datangnya dari depan.Bisa jadi datang lewat pintu belakang atau melalui atap yang dibobol. Hanya musuh yang bodoh yang mau menyerang dikala kita dalam keadaan siaga . Yang namanya musuh,pasti mempelajari dengan seksama,apa saja kegiatan kita sehari harian. Kemana kita pergi dan kapan kita tidur dan dimana?
Kalau merasa diri kita terlalu kuat untuk dikalahkan,maka musuh akan mencari sasaran lain,yakni anak dan istri kita. Karena secara alami,wanita dan anak anak,akan lebih mudah ditaklukan ,ketimbang melawan seorang pria dewasa.
Nah,cobalah bayangkan.Setiap hari hati kita akan was was. Kita tidak takut mati.,tapi kita pasti tidak mau anak dan istri atau anggota keluarga kita,terluka.,lantaran ulah kita bermusuhan dengan seseorang.
Tarok kata ,uang kita banyak dan mampu membayar body guard,bagi anak istri.Tapi adalah mustahil seorang body guard dapat bertugas 24 jam sehari mengawal anak dan istri kita. Lagi pula,.bukan tidak mungkin,salah satu dari body guard tersebut adalah orang upahan musuh kita.
Nah,ini baru seandainya kita punya satu musuh saja. Sudah ,membuat kita tidak enak makan dan tidur.Selalu was was. Ingat anak dan istri lagi di Mall.ditelpon telpon,ngga menjawab,maka hati kita semakain was was,,jangan jangan......!
Lama kelamaan kita akan mengalami stress berkepanjangan ,untuk akhirnya terkapar sakit dan tidak berdaya. Nah,pada saat kita sedang tidaK berdaya,musuh datang dan menghabisi kita. !
Bukan Untuk Menakut Nakuti
Ilustrasi diatas bukan untuk menakut nakuti,tapi mengajak kita semua berpikiran jernih. Jangan sesumbar mengatakan :” Gua tidak takut pada siapapun!” Mungkin saja benar,kita tidak taku pada siapapun,tapi pasti kita takut bila anak dan istri kita atau orang tua kita terluka oleh orang yang kita musuhi. Hati hati bukanlah berati kita penakut. Hati hati maksudnya,untuk apa mencari permusuhan ,padahal yang di pertentangkan tidak jelas.