Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Memahami tentang Alam Bawah Sadar

23 Februari 2017   07:14 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:33 2360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar kata alam bawah sadar atau lazim dikenal didunia dengan istilah  subconscious mind, serasa berkonotasi dengan sesuatu yang gaib  atau alam yang berada di dimensi lainnya. Sehingga banyak orang yang enggan membacanya apalagi sampai berusaha untuk memahaminya, walaupun hanya sekedar pengetahuan dasar.

Secara pribadi saya baru merasa yakin bahwa dalam diri manusia memang ada kekuatan dahsyat yang merupakan bagian dari karunia Tuhan bukan di dapat dari hasil samadi ataupun tapabrata. Ketika berkesempatan berkunjung ke Lhasa, ibu kota Tibet kami menyaksikan langsung bagaimana para pendeta disana mampu bertahan hidup hanya dengan mengenakan pakaian biasa saja, padahal temperatur berada 10 -20 derajat dibawah titik beku. Belum lagi oksigen, hanya berkisar sekitar 50 persen karena Tibet terletak di pegunungan Himalaya dengan ketinggian sekitar 7.800 meter. 

Sebagai pendatang yang pertama kalinya menjejakkan kaki di sana, bagi saya dan istri setiap menit berasa seakan satu jam dan sehari rasanya sudah berminggu-minggu. Sakit kepala yang luar biasa dan berjalan sempoyongan karena otak tidak cukup mendapatkan asupan oksigen. Apalagi, saking over confident kami datang justru di musim dingin. Mau balik pulang,tapi tiket PP sudah telanjur dibeli dan hotel sudah dilunasi selama 10 hari. Maka dengan rasa tersiksa yang amat sangat kami bertahan disana. Tapi yang namanya orang Indonesia, mana mau rugi karena merasa sudah bayar semuanya, maka walaupun sempoyongan kami tetap ikuti jadwal. Karena di musim dingin, maka guide hanya membawa kami berdua. Malah dianggap kami agak kurang waras, karena dari daerah tropis Indonesia berani berani ke Tibet di musim dingin lagi.

Kembali ke Topik

Ternyata para Pendeta disini, sejak awal sudah belajar bagaimana memanfaatkan alam bawah sadar atau subsconcious mind-nya untuk mengendalikan suhu tubuhnya dan mengatur pernafasan agar dapat beradaptasi dengan cuaca ekstrim disana. Ilmu ini dinamakan Esoterik. Tapi tulisan ini tak hendak membahas secara mendalam tentang ilmu tersebut, melainkan sekedar referensi bagaimana alam bawah sadar dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk diri kita,tanpa memasukki alam gaib atau sejenis gitu gituan.

Alam Bawah Sadar (Subconscious Mind)

Alam bawah sadar merupakan sebuah kekuatan dahyat dalam diri setiap orang. Namun perlu diingat bahwa alam bawah sadar ini tidak dapat membedakan mana yang kenyataan dan mana kejadian yang sesungguhnya. Hal ini dapat kita buktikan, bila kita bermimpi buruk, misalnya dikejar anjing gila. Dalam mimpi tersebut kita berlari sekencang-kencangnya, maka ketika kita terbangun dengan nafas kita memburu dan baju kita basah dengan keringat dan merasa sangat lelah seakan kita memang sudah berlari, padahal kita masih terbaring ditempat tidur.

Hal ini adalah salah satu bukti bahwa dalam diri kita ,ada sebuah kekuatan dahsyat yang merupakan bagian dari karunia hidup yang diberikan kepada kita oleh Sang Maha Pencipta untuk di manfaatkan semaksimal mungkin.

Ada benang merah dengan ungkapan "You are what you think. Anda adalah apa yang anda pikirkan". Dalam kalimat  lain, apa yang kita pikirkan tentang diri kita secara terus menerus, maka akan terwujud menjadi kenyataan. Bila pikiran kita selalu negatif, maka hidup akan menjadi negatif, tapi bilamana kita mampu mengendalikannya agar senantiasa bersyukur dan berpikiran positif dan menjauhkan pikiran dari pikiran negatif dan kotor, maka hidup kita akan menjadi positif. Sebuah hukum alam sederhana, tapi tidak semudah itu mempraktikkannya.

Salah satu cara yang saya dan banyak orang sudah mempraktikkannya adalah  membiasakan diri untuk mengucapkan afirmasi positif,setiap kali bangun pagi.

Apa yang dimaksudkan dengan afirmasi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun