Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tulisan Blogger Terbukti Jadi Rujukan Media Arus Utama

31 Januari 2017   06:28 Diperbarui: 31 Januari 2017   09:08 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Di era arus digital ini, tulisan dari seorang Blogger sudah tidak dapat lagi dianggap hanya suara-suara berisik atau noise. Salah satu bukti ,adalah ketika tulisan saya di muat di Kompasiana tentang Parkir Liar di Tanah Abang, Jakarta, yang memungut biaya parkir Rp.20.000 .- untuk parkir yang hanya sekitar 30 menit,menjadi viral di media. Bahkan menjadi rujukan belasan media lainnya, termasuk media arus utama, seperti Kompas.com, Liputan6.com, Kaskus.com dan belasan media lainnya. Bahkan salah seorang Petugas Dishub bernama Iswandhi, S.H. yang berkantor di Jakarta Pusat, berkali-kali menelpon untuk memberikan respon positif.

Namun tentu saja, disamping merupakan sebuah langkah maju harus ada pertimbangan matang sebelum menuliskan sesuatu yang bersifat reportase, apalagi menyangkut nama dari sebuah instansi. Setidaknya ada bukti konkrit ditangan, seperti lembaran kertas Parkir Rp.20.000 .- yang masih saya simpan hingga saat ini, Karena bilamana ada tuntutan, kita sudah memiliki bukti ditangan, sehingga tulisan kita memberikan masukan yang berharga bagi pemerintah dan masyarakat, tapi jangan sampai jadi bumerang bagi diri kita sebagai seorang Blogger.

Blog, Bermanfaat Multi Guna
Zaman "koran" sudah lama tergerus oleh arus digital. Coba saja tengok,berapa banyak lagi warga yang masih berlangganan koran maupun majalah. Bahkan di Australia, banyak tabloid dan koran seperti West Australia, Have a Go, Times dan banyak lagi yang dibagikan secara gratis. Jadi satu-satunya masukan dari penerbit hanyalah dari biaya iklan yang masuk. 

Setuju ataupun tidak,hal ini membuktikan bahwa memang nyata, media cetak sudah memasukki kondisi sekarat. Mengapa?
Karena masyarakat dunia, pada umumnya sudah menemukan cara yang lebih up to date untuk mendapatkan berita berita hangat secara tepat waktu melalui internet. Tidak lagi seperti menunggu koran, dimana kejadiannya sudah berlalu sejak kemarin, berita baru dimuat di pagi ini. Itupun ditulis oleh wartawan sesuai dengan aturan main yang berlaku secara berbeda di setiap media cetak. 

Sementara itu, setiap kejadian,dibelahan manapun di dunia ini, dalam hanya selisih hitungan detik sudah dapat terpantau lewat HP dalam berbagai sudut pandang. Contoh aktual, ketika pesawat ringan mengalami kecelakaan pada tanggal 26 Januari 2017 dan terjatuh di Swan River, yang berlokasi di Perth-Western Australia, sebelum media arus utama merilis berita dari sumber resmi, banyak masyarakat yang sudah mendapatkan berita ini via WhatsApp, bahkan berikut gambarnya dan data-data diri dari wanita yang berasal dari Indonesia yang ikut tewas dalam kecelakaan ini.

Setiap Orang Dapat Menjadi "Citizen Journalist"
Tanpa harus bergabung dengan Blog manapun, sesungguhnya masing masing pribadi dapat bertindak sebagai "Citizen Journalist'" dengan memberitakan setiap kejadian yang ada dilingkungan hidupnya, serta meng-upload foto-foto pendukung, dalam hitungan detik,sejak kejadian berlangsung. Bahkan disamping memberitakan apa yang terjadi, setiap Citizen Journalist dapat menambahkan dengan bebas opini pribadinya. Yang tentunya, setiap  berita yang diposting akan disertai dengan tanggung jawab pribadi.

Hal ini, secara serta merta merangsang warga untuk ikut aktif memberitakan sekecil apapun peristiwa yang terjadi. Seperti misalnya kisah "Babi Jantan Bunuh Diri, karena Betina nya di Potong", Kejadian ini terjadi di salah satu kota di NTT karena hari Natal dan banyak tamu yang akan datang, sementara di rumah tidak ada lagi persediaan ayam atau babi yang masih muda. Maka satu satunya adalah menjatuhkan pilihan pada seekor babi betina yang sudah beranak cucu untuk di korbankan jadi santapan pesta Natal.

Mungkin Pemiliknya, berpikir "Apalah artinya seekor babi". Tapi ternyata sejak hari betinanya di potong, babi jantan tidak mau makan dan mengamuk terus. Keesokan harinya dengan disaksikan seluruh anggota keluarga dan tetangga, babi jantan ini meraung sekerasnya dan berlari menuju ke tiang rumah, serta membenturkan kepalanya. Akibatnya,kepalanya pecah.  
Tampaknya hanya berita sepele, tapi sempat menjadi viral di media sosial. Memberikan sebuah masukan bermanfaat bagi masyarakat, bahwa seekor babi saja, tahu apa artinya sebuah kesetiaan, mengapa manusia tidak?

Membangun Sikap Mental Masyarakat Lewat Blog
Contoh di atas merupakan bukti betapa seorang Blogger melalui blog pribadinya, dapat menuliskan hal-hal yang selama ini lewat karena dianggap bukan berita, sehingga tidak dilirik oleh media arus utama, ternyata lewat tangan- tangan Blogger yang hanya menggunakan HP, berita ini menjadi viral dan bermanfat ganda, yakni memberikan pelajaran moral bagi banyak orang, bahwa seekor hewan,yang selama ini dianggap binatang tanpa perasaan, justru membuktikan,bahwa dalam hal kesetiaan, seekor babi tidak kalah dari kesetiaan yang ditunjukkan oleh makluk paling mulia di dunia yang disebut "manusia".

Blog Ibarat Pisau Bermata Dua
Sebaliknya bilamana blog, berada di tangan seorang Blogger yang tidak bertanggung jawab,maka kemudahan menyampaikan informasi dapat berbalik menjadi bumerang, Bukannya menuliskan hal-hal yang bermanfaat tapi malahan berita hoax, hanya untuk mengejar popularitas diri sesaat.
Belum lagi komentar-komentar yang dilemparkan tanpa tenggang rasa. 

Seperti yang saya alami sendiri,sewaktu dua orang ponakan kandung kami,hilang bersama MH370 dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju ke Beijing. Ada yang melontarkan joke-joke ,yang teramat menyakitkan bagi keluarga yang kehilangan. Bahkan ada yang menuliskan berita hoax bahwa semua penumpang MH370 ditemukan selamat, hanya masih dalam penyanderaan Teroris. Kami sebagai keluarga bagaikan diberikan harapan yang begitu tinggi untuk sesaat lagi dihempaskan, karena ternyata hanya berita hoax.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun