Jangan Biarkan Kekecewaan Menguras Energi Kehidupan Kita
Kecewa,adalah sangat manusiawi. Tidak ada manusia di dunia ini,yang tidak pernah merasa kecewa. Mulai dari penyebabnya adalah hal hal sepele,seperti rapor anak jelek, rumah berantakan, di kantor dimarahin Boss, padahal merasa sudah kerja keras. Atau membeli barang, ternyata kualitasnya, tidak seperti diharapkan. Atau mungkin juga tulisan yang kita anggap bagus dan sudah dipersiapkan secara matang, ternyata tidak dilirik pembaca. Rasa kecewa seperti ini, biasanya dalam sehari dua ,akan pupus dari ingatan kita, karena waktu dan pikiran sudah tersita oleh berbagai kegiatan lainnya.
Tetapi rasa kecewa yang mendalam,,akan menjadi sesuatu yang sangat membahayakan, bukan hanya diri pribadi,tapi juga akan merembet kepada seisi rumah, Biasanya yang menjadi penyebabnya adalah hal hal yang dianggap sangat penting bagi kehormatan diri, maupun hal-hal yang mempertaruhkan kredibilitas diri kita. Karena yang terjadi, bukan hanya tidak sesuai dengan apa yang sangat diharapkan, malahan bertolak belakang. Yang kalau diibaratkan,orang yang lagi berada ditempat tinggi, kemudian tempatnya berpijak ambruk dan dirinya terhempas.
Salah satu contoh, yang cukup sering terjadi adalah ketika menghadiri sebuah undangan. Mungkin saja, kita merasa diri kita penting, Atau mungkin merasa bahwa kita sudah pernah menolong keluarga yang mengundang kita, pada waktu mereka kesusahan. Maka ketika diundang,dalam diri kita, secara tanpa sadar, kita sudah menempatkan diri, sebagai orang penting,yang harus dinomor satukan.
Perasaan over confidence ini terbawa hingga keruang resepsi. Maka dengan sangat pede,kita mengambil tempat duduk di kursi kehormatan Karena keyakinan diri, bahan memang seharusnya kita diperlakukan demikian, karena diri kita orang penting atau VIP. Ternyata baru saja duduk ada panitia yang datang dan mengatakan:" Mohon maaf pak,kursi ini untuk tamu VIP, silakan bapak mengambil tempat duduk dibagian belakang."Walaupun disampaikan dengan sangat santun, tapi bagi kita,bagaikan halilintar didekat telinga kita. Maka terciptalan rasa kekecewaan yang mendalam, karena merasa kehormatan diri kita sudah di lucuti didepan umum.
Maka kita langsung pulang dengan membawa rasa kekecewaan yang amat sangat.Â
Rasa kekecewaan yang mendalam ,akan sangat berpotensi mengganggu kesehatan diri kita. Diawali dengan:
- susah tidur
- gelisah
- sedih
- uring uringan
- sakit kepala berkepanjangan
- tidak bergairah melakukan apapun
- tidak mampu lagi berpikiran jernih
- tidak mampu mengambil keputusan yang tepat
- nafsu makan menurun
- energi terkuras habis
- gampang tersinggung
- tensi menjadi tidak stabil
Mengapa Orang Bisa Kecewa?
Karena terlalu berharap atau terlalu yakin,bahwa sosok orang yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri,pasti :
- akan menepati janjinya pada kita
- pasti akan menolong disaat kita butuhkan
- pasti tidak akan melupakan budi baik kita
- pasti akan memperhatikan diri kita
- menomor satukan kita dalam segala hal
Namun ternyata, bayangan yang ada dalam pikiran kita, terbentur pada kenyatan pahit,bahwa orang yang  termasuk paling dekat dengan kita, justru berbuat seakan ia tidak mengenal diri kita. Akibatnya, timbullah rasa kekecewaaan.Semakin dekat hubungan diri kita atau semakin tinggi tempatnya dalam hati kita, akan terasa sangat menyakitkan, ketika ternyata bahwa dalam hatinya,diri kita tidak mendapatkan tempat yang layak.
Orang yang paling banyak menyebabkan kekecewaan, justru adalah orang orang yang sangat dekat dengan kita. Bahkan tidak jarang, adalah orang yang disayangi dan sudah dianggap sebagai anggota keluarga sendiri. Akibat rasa kecewa, maka hubungan persahabatan maupun hubungan kekeluargaan menjadi pudar bahkan terancam terpupus habis.