one day ,one article
Saya buktikan pada diri sendiri,ternyata saya dapat melakukannya.Buktinya,selama dua tahun belakangan ini, nama saya masuk dalam catatan sebagai Penulis Teraktif di Kompasiana,pada urutan pertama.
Disamping itu, selama Kompasiana didirikan,nama saya masih sebagai Kompasianer yang terbanyak mendapatkan Headline,yakni lebih dari 400 artikel .
Kedua hal ini hanyalah contoh contoh kecil,bagaimana saya menekuni setiap bidang kehidupan yang menjadi target pencapaian. Karena sudah mendidik diri sendiri,secara disiplin dan sudah terbiasa mematuhi aturan dan target yang diciptakan sendiri,maka ketika berhadapan dengan berbagai halangan dan kendala ,dalam kehidupan dibidang lainnya, sudah tidak lagi gamang,
Perlu Pengorbanan Diri
Untuk mempertahankan,agar kita tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai,tentu gampang gampang susah. Walaupun tampaknya hal kecil dan sepele,tapi tidak jarang,untuk menerapkan one day ,one article,saya harus menenteng laptop ,dalam perjalanan dengan menggunakan jasa Kereta Api ,bus,maupun dipesawat terbang.
Tidak jarang,saya menulis artikel di tempat,seperti acara Natal di lapangan,. di Kebun Binatang , di Pantai dan entah dimana saja. Saya tidak peduli,banyak mata yang menengok dan mengira saya ini wartawan. Yang penting,kegiatan yang saya lakukan,sama sekali tidak menganggu orang lain . Juga tidak mengambil ruang yang menjadi hak orang lain.
Jadi butuh "pengorbanan diri" yakni siap untuk merepotkan diri sendiri,membawa laptop kemana mana. Terkadang ada godaan,ketika ada yang bertanya:" Untuk apa Opa sibuk begitu?" Kan nggak dibayar,jadi nggak ada kewajiban.Menulis sajalah kapan kapan ada waktu santai.jangan memaksa diri"
Namun,kalau kita mau fokus,jangan tergoda atau termotivasi secara negatif,tentang apa yang kita dapatkan dengan susah payah menulis,karena tujuan kita menulis,bukan untuk mendapatkan uang.Walaupun kalau tulisan kita menghasilkan uang,mengapa tidak?
Hidup Banyak Godaan
Hidup itu banyak godaan,agar kita membias dan tidak lagi fokus pada apa yang menjadi tujuan awal kita., Pertanyaan yang cukup mengoda adalah :" Mengapa harus mati matian mengerjakan atau membantu orang lain, Dapat apa?"