Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlukah Mendidik Anak dengan Rotan atau Ikat Pinggang?

3 Januari 2017   19:51 Diperbarui: 3 Januari 2017   20:51 2757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : www,deposit,photos.com

Pernah berkunjung ke rumah kenalan atau kerabat dan menengok ada rotan di dapur atau di sudut ruangan? Untuk apa rotan tersebut? Untuk memukul anjing? Bukan,tapi untuk :"mendidik" anak anak mereka,agar tidak bandel. Bahkan ada kreasi orang tua, dimana ujung rotan dibelah belah,sehingga kalau dipukulkan akan menciptakan rasa sakit yang berlipat ganda, ketimbang rotan  yang ujungnya tidak dibelah.

Alinea diatas bukan sebuah ilustrasi,melainkan sebuah gambaran nyata,yang sejak lama terjadi ,terus berlangsung hingga kini. Bahkan ada orang tua,yang merasa bahwa rotan tidak cukup kuat untuk mendidik anak anaknya,mengunakan kreasi yang lebih seram,yakni ikat pinggang.

Pro dan kontra, menggunakan alat alat siksa,dalam mendidik anak anak,berlangsung sejak saya masih di Sekolah Rakyat.Akan tetapi seiring dengan itu, penggunaan alat siksa masih tetap langgeng dalam masyarakat kita.Bahkan sebagian masyarakat ,menilai ,bahwa  mendidik anak anak,harus dengan disiplin. Dan kalau anak masih bandel,sudah tepat menggunakan cara mendidik,dengan memukul.

Boleh Memukul, Asal Jangan Keras?

Pernah dengarkan bahwa ada opini yang  mengatakan,bahwa mendidik anak anak dengan jalan memukul mereka ,adalah sah sah saja.Selama tidak memukul anak anak dengan keras.Cobalah definisikan, mana yang dinamakan pukulan mendidik ,dengan tidak memukul keras keras.Apakah rotan atau ikat pinggang digosok gosokan saja dibokong atau dipunggung anak?Sudah pasti tidak,melainkan dengan memukul ,hingga anak merasakan kesakitan. Tujuannya baik,yakni memberikan efek jera,

Nah,ada pula yang  menuliskan petuah:" Kalau lagi marah,jangan pukul anak".Apakah orang tua memukul anak anak mereka ketika mereka sedang tidur pulas? Atau ketika mereka sedang ketawa ketawa? Atau mungkin ketika orang tua sedang gembira?

Kalau orang mau jujur dan kita semuanya seharusnya jujur, bahwa orang tua memukul anak anak mereka yang nakal dan bandel,justru ketika mereka sangat marah.Karena ditegor tidak mau,dimarahin tidak mempan,maka rotan ataupun ikat pinggang ,mulai dioperasikan.

Bagaimana Menakar Pukulan?

Seandainya ,orang bersikukuh,bahwa bilamana anak bandel,maka adalah wajar dan tidak salah,demi mendidik mereka menjadi anak baik,dengan jalan memukul. Tapi ada syarat,yakni:"jangan memukul terlalu keras"

Cobalah definisikan,seperti apa pukulan yang :"tidak terlalu keras tersebut?"Adakah takarannya? Atau hanya menggandalkan perasaan saja? Apakah orang yang lagi marah dan kesal,dapat mengukur tenaganya ,agar tidak memukul terlalu keras?

Cegah Tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga,Harus Dimulai Dengan Diri Sendiri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun