Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Restoran "Waroeng Racik" di Fremantle, Australia

18 Desember 2016   03:49 Diperbarui: 18 Desember 2016   04:21 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun Waroeng Racik  yang pemiliknya adalah Kompasianer  bernama  Lucy,yang didampingi suami tercinta Kevin, belum  lama diresmikan,tapi ternyata sudah menyodok,masuk kedalam 10 top Indonesian Restaurant  yang ada di Western Australia.

Sesungguhnya,saya dan istri sudah cukup lama diundang oleh Bu Lucy ." Om.dan tante,kami undang untuk makan siang di Waroeng Racik " ,bunyi pesan  bu Lucy.Hanya saja ,karena berbagai kesibukan,rencana mau berkunjung ke restoran ini,baru dapat terlaksana pada hari ini.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Sempat Nyasar

Walaupun alamat lengkap sudah diberikan ,yakni : Waroeng Racik - Alamat Unit 1/75 -77 Leach Hwy- Willagee - Fremantle 6156,tetapi ternyata kami masih bisa nyasar . Sempat bolak balik tiga kali di jalan yang sama,tapi masih belum ketemu restoran yang dituju.Sempat menelpon pakKevin ,suami bu Lucy yang sedang dalam perjalanan.Dan diberitahukan sebagai pedoman adalah Super Market Woollworth. 

Untuk memastikan,maka kendaraan saya hentikan dipinggir jalan dan parkir disana.Pas ada orang yang lewat, maka saya langsung bertanya,pada seorang pria yang sedang berjalan kaki. Yang bersangkutan menghentikan langkahnya dan bertanya :" Escuse me,where are you from?" Mungkin bingung,karena di Australia,sangat jarang adaorang yang mau nanya nanya alamat,karena bisa searching sendiri digoogle map.Apa lagi tengok saya pakai batik,yang bukan merupakan pemandangan biasa disini ,apalagi dimusim summer.

Ketika saya jawab dari Indonesia, langsung disambut :"Asalammualaikum my brother " Dan saya jawab :" Muaalaikum salam" Tanpa merasa perlu harus menjelaskan bahwa saya bukan Muslim.

Dengan sangat ramah, pria ini menjelaskan secara detail ,Ternyata kesalahan saya adalah tidak mencantumkan kode posnya ,sehingga nyasar ketempatlain. Nah, setelah mengucapkan terima kasih,kepada pria asal Srilangka yang sudah domisli disini 9 tahun lalu, kami pamitan.Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya,ketemu orang yang tidak dikenal di negeri orang ,langsung memanggil :" my brother".walaupun warna kulit kami berdua, beda jauh. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Disambut Bu Lucy dan Suaminya Pak Kevin

Darilokasi kami nyasar, saya melanjutkan mengendari mobil menuju ke Waroeng Racik .Dan dalam waktu kurang lebih 18 menit,kami sudah tibadi depan Waroeng Racik. Begitu kami berdiri didepan pintu restoran,seorang gadis menyambut kedatangan kami dan mempersilakan kami masuk.Karena kami datang masih pagi.maka warung masih tampak sepi .Baru beberapa orang yang duduk menikmati makanan dan minumannya.

Selang beberapa detik kemudian .Bu Lucy dan suami nya pak Kevin ,keluar menyambut kami dengan sangat gembira. Sesungguhnya ,kami baru pertama kalinya bertemu pada hari ini,tapi serasa sepertinya kami sudah bersahabat lama.Bahkan merasa begitu dekat, bu Lucy mengatakan padakami:" Om dan Tante,panggil saja Lucy, Kami sudah anggap Om danTante sebagai orang tua sendiri."

Rasanya sangat menyejukkan hati,mendapatkan sambutan hangat dari teman sesama Kompasianer,walaupun menurut Lucy. ia baru sebatas membaca dan memberikan komentar. Belum ada artikel yang di posting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun