Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Unik, Cara Australia Didik Warga Jaga Kebersihan

8 Desember 2016   20:55 Diperbarui: 8 Desember 2016   21:07 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: tjiptadinata effendi di Stasiun Kereta Api Perth Western Australia

Unik Cara Australia Didik Warganya Jaga Kebersihan 

Australia ,merupakan salah satu negara,yang merupakan "tanah terjanji" bagi para imigran,yang berdatangan dari berbagai pejuru dunia. Salah satu alasannya adalah bahwa setiap penduduk Australia,berhak mendapatkan Medicare Card atau kartu kesehatan.. Yang kira kira fungsinya sama dengan Kartu BPJS di Indonesia.Bedanya di sini,tidak ada uang iuran dan tidak ada biaya apapun. Setiap orang yang sudah mendapatkan P.R. atau Permanent Residence,sudah berhak mendapatkan kartu ini.Tidak menjadi masalah, yang bersangkutan masih memegang paspor dari negeri asalnya.

Sebagai bukti nyata,saya dan istri,semenjak tahun 2006 sudah mendapatkan Permanent Residence .Berarti sudah menjadi penduduk Australia. Mengenai urusan mau jadi warga Australia atau masih tetap memegang paspor negeri asal,tidak ada masalah sama sekali.Bedanya antara Pemegang Permanent Visa dengan warga negara Australia,adalah dalam hal memilih dan dipilih ,dalam Pilkada dan pemilihan lainnya,yang bersifat pemerintahan.

Dalam hal lain,semuanya mendapatkan hak dan perlakuan yang sama. Dalam kata lain, untuk biaya kesehatan gratis.  Sewaktu terjadi accident 3 tahun lalu,saya sempat masuk ke wollongong Public Hospital selama satu bulan.Total biaya yang harus dibayarkan adalah lebih dari 200 juta rupiah uang kita.Tetapi saya tidak mengeluarkan uang satu peserpun,karena ada kartu medicare card dan Senior Card.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Pendatang Membawa Kebiasaan Dari Negeri Asal

Nah,sebagian besar dari para pendatang ini, tidak terbiasa hidup disiplin .Bayangkan lebih dari 70 suku bangsa di dunia,kini menjadi warga Australia. Sebagian dari mereka, menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga kebersihan diri,adalah sesuatu yang baru bagi mereka..Karena itu,kebiasaan jelek dinegeri asal,terbawa bawa hingga ke negeri orang.

Misalnya buang sampah dan meludah dimana saja. Akan tetapi hal ini tampaknya dapat diatasi dengan menerapkan denda yang cukup berat,bagi yang membuang sampah sembarangan. Dan yang namanya aturan disini,bukan untuk menakuti nakuti,tapi benar benar di jalankan ,tanpa pandang siapapun pelakunya.

sam-1710-jpg-584964df14937311100be562.jpg
sam-1710-jpg-584964df14937311100be562.jpg
sodorkan tangan dan air otomatis keluar. Bersamaan dengan itu, toilet otomatis tersiram hingga bersih/dok.pribadi

Menjaga Kebersihan Toilet

Yang lebih rumit adalah bagaimana menjaga kebersihan toilet dan sekaligus kebersihan diri,yang menyangkut kesehatan warganya. Bagi sebagian warga yang berasal dari Afrika, konon untuk (maaf)cebok saja mengunakan  pasir ,karena ketiadaan air disana. Maka tentu saja bagi mereka ,merupakan suatu hal yang baru,untuk menjaga kebersihan rest room atau toilet dan sekaligus menjaga kebersihan diri,dengan jalan mencuci tangan selesai "tugas" di rest room.

Tidak mungkin pemerintah memasang CCTV di dalam toilet,karena melanggar hak privacy orang, Maka disiasati dengan jalan mengunakan tehnik baru. Yakni,toilet akan tersiram secara otomatis,begitu penggunanya ,mencuci tangannya . Kalau nyelonong keluar tanpa cuci tangan,maka berarti toilet tidak tersiram. Maka lampu merah akan menyala. Petugas datang dan pengguna akan mempermalukan diri,karena tidak tahu kebersihan diri.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Beda dengan di beberapa negara Eropa,kalau ke toilet harus bayar 50 cent euro,di seluruh Australia,penggunaan rest room gratis,/dok.pribadi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun