Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lagi Gara-gara Ahok (Bukan Hoax)

10 November 2016   14:47 Diperbarui: 24 Desember 2016   14:22 40643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Baru saja Ahok Cuti,Parkir di Tanah Abang,sudah dikuasai preman.Parkir tidak sampai setengah jam, dipalak 20 ribu rupiah/tjiptadinata effendi

Lagi Lagi Gara Gara Ahok (Bukan Hoax)

Tulisan ini bukanlah ikut ikutan latah,menyebut nyebut nama Ahok ,untuk mendapatkan perhatian . Tapi pengalaman siang kemarin,saya dan istri,  ke Pasar Tanah Abang,dan menemukan suatu hal yang sangat mengagetkan.

Tahun lalu saya sempat menuliskan Artikel  yang berjudul :” Gara Gara Ahok,Tanah Abang  Jadi Begini”

Yang intinya adalah bahwa Tanah Abang yang sejak lama dikenal sebagai pasar kumuh dan dikuasai Preman dan Tukang Palak,ternyata sudah berubah total . Saya kutip satu alinea dari artikel tersebut,sebagai berikut :

“Tanah Abang sudah berbeda total: Tidak ada lagi preman yang minta uang takut Tidak ada sampah berserakan, walaupun belum 100 persen bersih Sudah banyak yang pasang ac ,sehingga membantu meneduhkan udara sekitarnya Tidak ada lagi yang berani merokok di pertokoan Tidak ada lagi copet

Parkir Sudah Mulai Dikuasai Preman Lagi

Karena tempat menuju ke basement untuk parkir, sedang mengalami kemacetan,maka untuk tidak menambah kemacetan, saya memutuskan parkir di depan toko toko yang menjajakan segala macam parfum ,yang berdampingan dengan orang jualan buahan di kaki lima.

Walaupun resikonya,kalau  parkir disini,berarti saya dan istri,harus ikhlas berjalan kaki diteriknya matahari siang itu,untuk dapat mencapai gedung pertokoan di Tanah  Abang.

Kami tidak lama berbelanja, mungkin sekitar dua puluh menit dan kembali ke mobil yang sedang diparkir. Petugas yang mengenakan pakaian Juru Parkir,memberikan secarik kertas. Ada tulisan Parkir Mobil : Rp.20.000.—(duapuluh ribu rupiah). Tentu saja saya kaget,karena kami parkir tidak sampai setengah jam. Tapi kata istri saya, bayar sajalah,daripada ntar ribut dengan tukang parkir. :”Karcis Parkir “ tersebut,sama sekali tidak ada stempel atau tanda tanda dikeluarkan oleh Pemda .

Tapi karena tidak mau cari ribut,maka saya bayar Rp.20.000,-- Tapi yang ternyata Pengemudi yang bersamaan dengan saya ,hendak mengambil kendaraannya, sangat marah dan protes keras.  Karena jarak kami tidak sampai dua meteran,maka saya mendengarkan istri nya,mengatakan:”Sudah pak,mereka itu banyak,ntar kita dikeroyok.Bayar saja deh”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun