Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waspada Wajib, Curiga Jangan!

1 Oktober 2016   19:38 Diperbarui: 1 Oktober 2016   19:50 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama sahabat kami di Aceh/foto : dok,pribadi

Sudah sering dibohongi atau ditipu oleh orang yang awalnya sangat dipercayai ,bahkan mungkin saja sudah dianggap sebagai keluarga,tentu saja sangat melukai perasaan kita. Apalagi bila orang yang menganggur dan terlunta lunta,kita selamatkan ,diberikan pekerjaan ,hingga hidup layak . Namun ternyata kepercayaan kita disalah gunakan ,hingga menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan kita. Sakit nggak ya rasanya? Kalau ada yang mengatakan :” Ah,nggak apa apa” ,pasti sudah membohongi dirinya sendiri dan orang lain.

Karena sebagai manusia yang normal, setiap kali dibohongi,pasti akan terasa amat menyakitkan. Bukan hanya karena jumlah uang yang dilarikan, melainkan kasih sayang kita,yang dijadikan mainan.  Karena sebuah kepercayaan adalah petanda bahwa kita menyayangi orang yang diberikan kepercayaan. Orang yang tidak kita senangi ,mustahil kita berikan kepercayaan yang besar.

Tetapi sering dibohongi dan ditipu orang,bukanlah alasan bagi kita untuk selanjutnya mencurigai semua orang. Karena bila dikarenakan pengalaman yang sangat menyakitkan,menyebabkan kita tidak lagi mempercayai siapapun, maka sejak saat itu, hidup kita tidak lagi akan tenang dan tentram. Pikiran kita akan semakin hari semakin kusut dan hati  kita akan bergalau. Menengok orang lewat didepan rumah,sudah dapat menghadirkan kecurigaan dalam diri kita:” Jangan jangan lagi mengintip rumah saya dan akan merampok”  Bahkan bila rasa curiga ini sudah menjadi momok dalam diri kita, bukan tidak mungkin  orang yang bermaksud baik ,tidak luput dari kecurigaaan kita. Diantarkan makanan oleh tetangga,bisa jadi pikiran kita menanggapi secara negative :” jangan jangan ada racunnya “  atau “jangan jangan tetangga saya ada maunya”

Memelihara rasa curiga dalam hidup kita adalah ibarat menanam tanaman beracun. Yang semakin lama akan meracuni hidup kita perlahan lahan dan menjadi silent killer. Hidup sudah tidak dapat lagi dinikmati. Teman teman ,sahabat dan kerabat semakin menjauh dari kita dan akhirnya mungkin saja ,anggota keluarga juga di curigai.

Sejak dulu, hingga kini, kalau kami berkunjung ke kampung kampung, bila diundang makan, maka tanpa ada keraguan sedikitpun kami menikmati semua santapan yang diberikan. Termasuk makanan yang dikirim oleh teman teman kealamat kami, semua kami nikmati tanpa ada setitikpun syak wasyangka.Dan bersyukur kepada Tuhan,semua makanan yang diberikan kepada kami, menjadi berkah bagi hidup kami. Tak pernah sekali jua kami merasa sakit perut atau sakit kepala,akibat menikmati makanan yang disuguhkan oleh teman teman dimanapun kami singgah.

Bahkan ketika kami berkunjung ke kampung kampung, diingatkan oleh teman teman berkali kali ;' Maaf bapak dan ibu kan orang Cina, Katolik lagi, Sebaiknya demi keselamatan ,jangan lakukan hal itu" ,Namun ,kami memiliki keyakinan akan perlindungan Tuhan . Dan bersyukur, tidak pernah ada kejadian apapun terhadap diri kami.

Waspada itu Baik,Curiga jangan

Memberikan orang tips tips begini dan begitu dan diiringi dengan kata kata mutiara, tentu saja mudah. Tinggal searching di google dan pungut disana sini. Tapi ketika diri sendiri mengalaminya,maka pada saat itulah sikap mental kita diuji.

Dalam perjalanan hidup, saya sudah sangat sering di bohongi dan ditipu. Bahkan diantaranya ada yang merencanakan untuk menghabisi kami sekeluarga, agar utangnya pada kami, tidak perlu dibayar lagi. Akan tetapi ,walaupun semuanya merupakan true story, tapi kalau diceritakan berulang ulang kali,akan menjadi cerita basi dan membosankan. Namun berpijak pada pengalaman pribadi yang terasa amat pahit dan getir itulah tulisan ini ditulis.

Waspada itu Perlu

  • Kita tidak boleh mencurigai secara serampangan,tapi waspada adalah merupakan kewajiban kita.
  • Waspada jangan sampai terjerat dalam tindak kejahatan
  • Waspada agar keluarga kita jangan sampai disakiti orang
  • Waspada agar anak anak kita jangan sampai terlibat pergaulan yang keliru
  • Waspada agar jangan sampai kita menyakiti orang lain
  • Waspada agar kita jangan menjadi manusia yang arogan
  • Waspada agar kita selalu rendah hati
  • Waspada agar kita jangan pernah menghina orang

Daftar ini tentu dapat diperpanjang lagi. Namun apa yang ditulis,rasanya sudah cukup untuk mewakili dan memberikan pemahaman yang mendasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun