Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mau Menikmati Manisnya Empedu, Harus Bersiap Merasakan Pahitnya Empedu

27 September 2016   18:12 Diperbarui: 27 September 2016   19:22 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup itu ada kalanya serasa madu,sapaan, undangan datang bertubi tubi,tapi ada kalanya tiba masanya hidup terasa bagaikan berada dipadang pasir yang kering gersang dan persahabatan terasa sangat getir /foto : tjiptadinata effendi di Padang pasir Pinaccles

“Wah, saya tidak bisa memastikan, kapan kita bisa bertemu pak, nanti akan saya kabarkan ya”

Bahkan orang yang biasa selalu menjawab :’Baik pak. siap pak “ kini malah tanpa diminta ,memberikan kuliah gratis. Betapa banyak kesalahan yang sudah kita lakukan , bahwa harusnya begini dan harusnya begitu. 

Siapkan Mental Bila Tiba Saatnya Kita Ditinggalkan Teman Teman

Persahabatan atau kerja sama,yang mungkin saja diawali dengan berlimpahkan susu dan madu, bila tiba masa paceklik, akan berubah menjadi banjir badang empedu. Perlu sejak dini, kita mempersiapkan diri, dengan  memahami,bahwa saat saat ketika masa keemasan yang dilalui, suatu saat ketika kita tidak lagi mampu membagikan rejeki, maka persahabatan bisa memudar dan bahkan menjadi kering dan gersang.

Bila kita sudah mempersiapkan diri secara maksimal, maka bila waktunya tiba ,walapun tetap merasakan pahit getirnya sebuah persahabatan, tetapi tidak sampai membuat kita tumbang, Akan ada seleksi alam yang amat ketat, yang menyisakan hanya beberapa orang sahabat sejati,yang tidak hanya mendampingi ketika keberuntungan menyertai ,tetapi juga disaat saat musim kering dan kemarau melanda kehidupan kita, Mereka itulah sahabat sahabat sejati kita.

Tulisan ini adalah pengalaman hidup pribadi yang kami jalani. Mungkin bermanfaat bagi orang banyak.Setidaknya menjadi alaram,bahwa hidup itu terdiri dari madu dan empedu.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun