Gambaran Sekilas Uang kertas Indonesia 60 Tahun Lalu
Setiap orang memiliki hobi. Ada hobi yang positif dan ada hobi yang negatif. Hobi negatif tentu tidak perlu dibahas di sini karena semua orang sudah memahaminya. Ada hobi unik seperti mengumpulkan plat nomor mobil dari berbagai negara, mengumpulkan aneka ragam boneka, koleksi pena dan daftar ini bisa diperpanjang lagi.
Saya pernah koleksi perangko namun sewaktu hidup kami sedang parah-parahnya, saya jual. Hasil penjualannya cukup untuk membayar kontrak rumah selama 3 tahun dan membeli berbagai keperluan untuk membuka usaha di kedai.
Pada waktu itu sungguh sangat terasa, bahwa hobi yang semula hanya untuk refreshing dan hilangkan stress, mengumpulkan perangko bekas dari berbagai sumber, termasuk jadi pemulung ditong sampah berbagai kantor ternyata dapat menjadi “malaikat penolong” sewaktu kami sangat membutuhkan uang.
Dalam hal koleksi uang, jujur saya tidak begitu serius hanya sekadar iseng-iseng saja. Ada ratusan uang koin yang sudah terkumpul dari belasan negera, tapi belum tertata rapi. Sedangkan uang keras baru berjumlah lebih dari seratus lembar saja. Sebagian besar, saya simpan di Australia. Karena dulu pernah beberapa album uang hancur pada waktu banjir.
Untuk menjadi seorang kolektor yang baik, tentu banyak sekali hal-hal yang perlu dipelajari. Tapi sebagai kolektor amatiran setidaknya mengetahui istilah-istilah sederhana bila berminat mengoleksi uang ataupun setidaknya untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.
Untuk referensi cukup searching di Google ada banyak penjelasan rinci tentang tata cara mengoleksi uang lama atau uang kuno.