Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menengok Eks Pelabuhan Ampenan di Lombok

21 Agustus 2016   22:32 Diperbarui: 21 Agustus 2016   22:41 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Pulau Lombok, tanpa mendatangi dan menengok dari dekat wajah kota tua Ampenan,yang tempo doeloe terkenal sebagai pusat kota di Pulau Lombok ini. Ampenan yang dulu merupakan sebuah pelabuhan dan sekaligus merupakan sumber perekonomian Lombok, belakangan sudah menjadi sebuah kecamatan di kota Mataram , Nusantara Barat,berbatasan dengan Selat Lombok.

Nama :”Ampenan “ berasal dari bahasa Sasak :” Amben” ,yang berarti kota persinggahan. Pernah menjadi salah satu kota penting bagi pulau Lombok .Disamping merupakan Bandar tempat persinggahan kapal kapal dagang, sekaligus  merupakan  kota dimana banyak sekali bangunan bangunan di Jaman Belanda, yang dapat disaksikan disepanjang jalan menuju ke eks pelabuhan laut Ampenan,masih berdiri kokoh disana hingga saat ini.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Namun sayang sekali, sangat kentara lokasi ini hampir tidak tersentuh oleh perhatian pemerintah setempat. Tampak i dengan adanya sebuah bangunan kantor yang masih baru dibangun dalam beberapa tahun berselang, tapi tidak difungsikan sama sekali.

Bahkan lokasi ini terkesan tidak terawat dengan baik. Padahal kalau menilik sejarahnya, Ampenan ini merupakan sebuah tempat bersejarah,dimana banyak bangunan kuno ,yang didirikan sejak jaman Belanda. Bangunan yang seharusnya  menjadi bagian dari heritage building atau bangunan yang berada dibawah pengawasan pemerintah,tampak terbiarkan apa adanya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Anjungan Satu Hati

Anjungan Satu Hati ini ,hanya terdiri dari lantai beton yang luasnya hanya berberapa meter persegi,yang berlokasi berbatasan dengan laut lepas. Tampak asda dinding kawat yang mengeliingi dan ada anak tangga baru yang menuju kebawah. Sayangnya anak tangga ini tidak dapat dimanfaatkan ,karena dibawah sudah menugguh hempasan ombak yang cukup keras. Sementara itu tidak tampak ada besi besi pengaman yang dibangun, seandainya ada yang turun dan tergelincir,

Juga tidak ada tanda tanda larangan bagi anak anak untuk tidak menuruni tangga ,karena sangat berbahaya. Anjungan Satu Hati ini,mungkin dimaksudkan untuk dijadikan objek wisata kuliner murah meriah. namun sayang tidak dikemas dengan baik.Sehingga nilai nilai bersejarah Ampenan sebagai eks pelabuhan laut dimasa dulu, sama sekali tidak tersisa. Selain dari barang dagangan yang berjejeran, tak ada tempat duduk untuk bersantai yang dibangun oleh pemerintah setempat.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Sayang sekali ,nilai nilai bersejarah dari Ampenan ,hanya sebatas dijadikan pusat kulner murah meriah,sehingga kehilangan nilai sejarahnya.

Ampenan, 21 Agustus, 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun