Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jangan Pertaruhkan Keutuhan Rumah Tangga Demi Apapun

8 Juli 2016   22:29 Diperbarui: 8 Juli 2016   23:25 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membangun kembali dari puing puing keruntuhan rumah tangga,sungguh bukanlah perkerjaan yang mudah

Perlu Saling Mengingatkan

Karena itu, didalam keluarga ,hendaknya kita sejak awal  membiasakan diri,untuk saling mengingatkan.  Membangunkan dan menyadarkan pasangan kita, tidak harus dengan melalui pertengkaran. Karena bisa dibicarakan dari hati kehati.

Ingatkan pasangan hidup kita,akan bahaya yang sedang mengancam keluarga.  Bayangkan kepadanya, andaikata ia yang dalam posisi menunggu dirumah, bagaimana perasaannya. Andaikan terjadi pertengkaran kecil ,tidak mengapa,karena akan dapat diselesaikan dengan baik. Akan tetapi bila pertengkaran disebabkan adanya orang ketiga dalam kehidupan,maka masalahnya tidak lagi sesederhana seperti yang dipikirkan.

Jangan Mempertaruhkan Keluarga

Sebesar apapun hasrat hati untuk mengubah hidup menjadi semakin maju dan sejahtera, namun jangan sampai mempertaruhkan keutuhan rumah tangga. Karena bila rumah tangga sudah berantakkan ,maka segala kekayaan yang dimiliki ,sudah tidak berarti apapun lagi.

Salah seorang teman saya di Jakarta, kaya raya,namun katanya pada saya :”hidup saya bagaikan dalam neraka dunia”. Karena putrinya terlibat kecanduan narkoba dan hubungannya dengan istrinya sudah bagaikan orang yang kost kostan. Tinggal satu atap,tapi hidup masing masing.

Satu lagi bukti,bahwa semua butuh uang, tapi uang  tidak bisa membeli kebahagiaan hidup.

Karena itu ,kesepakatan awal pernikahan ,bahwa keluarga adalah prioritas utama, tidak boleh ditawar tawar. Lebih baik tetap hidup sederhana,asal ada cinta kasih dalam keluarga, ketimbang tinggal digedung mewah, namun "home swet home" sudah berubah ujud menjadi neraka dunia, Hidup adalah sebuah piihan Dan selama masih ada kesempatan untuk memilih, sekali lagi tempatkanlah keluarga diurutan pertama.  Jangan mempertaruhkan keutuhan rumah tangga,dengan harta sebanyak apapun.

Tjiptadinata Effendi/ 8 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun