Syukuri apa yang ada pada diri kita.Buanglah semua rasa curiga dan was was. Berdamailah dengan diri sendiri, Berdamailah dengan anak anak dan istri. Jangan selalu menengok keatas, karena akan menjadi pemicu, timbulnya rasa sakit hati..Merasa diri kecil dan tidak berharga dibandingkan dengan tetanggga atau teman teman dikantor. Tidak mampu lagi menghargai apa yang ada dalam diri ,apalagi mengoptimalkannya.
Belajarlah membuka diri. Dengan membuka diri,maka teman teman dengan senang hati ,akan memberikan saran saran untuk perbaikan dan peningkatan diri. Kalau memang ada teman yang lebih memahami tentang sesuatu hal,, tidak ada salahnya ,dengan rendah hati kita  bertanya atau minta diajarkan.  Tidak perlu gengsi atau malu, karena setiap manusia diciptakan Tuhan dengan segala kelebihan dan kekurangannnya.
Tunjukkan Sikap Rendah Hati
Tunjukkan sikap rendah hati.kepada siapa saja kita berinteraksi. Bila memang terdapat kesalahan dalam tutur kata atau tindakan kita, tidak usah malu ,untuk meminta maaf. Karena tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini,kecuali Tuhan.
Jangan Pernah Berhenti Belajar
Sepintar apapun seseorang,pasti ada saja hal yang belum dipahaminya.Begitu juga halnya dengan diri kita, Mungkin saja kita sudah  menyandang gelar  sarjana atau bergelar doctor. Tapi jangan diterjemahkan bahwa kita sudah tahu segala galanya. Tanamkanlah dalam diri kita, bahwa dalam satu atau dua hal,mungkin saja,kita adalah orang yang paling hebat.Namun dalam hal lain, pasti aka nada orang lain ,yang lebih memahami dibanding kita.Maka tidak ada salahnya dengan rendah hati, kita belajar.
Jangan lupa ,manusia periu belajar dari sejak masih di buaian ,hingga masuk keliang lahat. Tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Hidup Tanpa Rasa Sakit Hati  Sungguh Tentram dan Damai
Hidup tanpa rasa sakit hati ,sungguh sungguh  menghadirkan ketentraman dan kedamaian. Setiap menit dalam hidup kita ,akan merupakan saat saat yang amat indah. Yang  melambungkan rasa syukur kita kepada Tuhan,sesuai dengan ajaran iman masing masing.
Tjiptadinata Effendi, 7 Juli 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H