Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kiat Bangkit dari Keterpurukan Hidup

4 Juli 2016   10:47 Diperbarui: 4 Juli 2016   10:54 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Jual mobil dan ganti dengan kendaraan yang lebih murah,

 Perkecil usaha bisnis,sesuai dengan keuangan yang tersisa.

 Bila ada utang yang belum mampu kita lunasi,datangi sumber yang meminjamkan uang dan jelaskan ,bahwa semua utang ,akan dibayar, tapi mohon diberikan waktu untuk berusaha.

Walaupun ada  niat dan keinginan untuk bangkit dari keterpurukan ini ,ternyata tidak mudah. Disamping perasaan galau dan sedih,yang jelas masih menjadi mendung yang senantiasa menutupi hati, masih harus menahan hati,karena pola hidup ,total berbed Kita harus tegar. Kalau selama ini ,istri  kepasar untuk berbelanja,selalu diantar dan ditemani oleh sopir,kini harus rela tengok istri ke pasar naik bemo atau angkot.

Menjalani hidup ,yang berubah total dari hidup berkelimpahan ,pesiar tiap tahun keluar negeri i ,mengundang teman teman setiap week end dan tiba tiba berubah ,tentunya tidak mudah dijalani. Belum lagi beban psikologis,karena pandangan sinis dari teman teman,namun inilah namanya hidup.Penuh suka dan duka,bisa berubah dari waktu ke waktu.

Jalani perubahan hidup dengan tegar dan tentu jangan lupa berdoa menurut iman kita masing masing .

Butuh Kesabaran

Menata kembali hidup dari puing reruntuhan.sungguh tidaklah mudah.Dibutuhkan tekad dan kesabaran.dan menyadsri.bahwa tidak seorangpun mampu memulihkan hidup kita.kecuali diri sendiri

Dirulis di kereta api menuju ke Perth.4 juli 2016

Tjiptadinata effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun