Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memotret Indoor Concert dan Kisah Drama

12 Juni 2016   19:19 Diperbarui: 13 Juni 2016   06:28 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(keterangan foto: puluhan penonton, memadati rumah kediaman Irmansyah Effendi dan keluarga di Romano Street,Iluka, Western Australia ,pada sore tadi,Hari Minggu, tanggal 12 Juni ,2016 /foto : tjiptadinata effendi)

Bila mendengarkan kata ”konser” maka secara otomatis pikiran kita akan melambung kedalam sebuah gedung pertunjukan, di mana penyelenggaraan konser pada umumnya di adakan. Tapi sesungguhnya konser tidak harus diadakan di gedung dan ruangan besar, bila konser tersebut merupakan konser pribadi yang diadakan antar keluarga dan para sahabat. Dan bisa disebut juga sebagai indoor concert. Bisa pemainnya tunggal, berdua atau bertiga orang. Pada umumnya untuk dapat menyaksikan pertunjukkan konser di salah satu gedung, tentu perlu ada harga tiket masuk yang harus dibayarkan. Namun karena namanya private concert atau indoor  concert yang hadir adalah dari keluarga dan para sahabat dekat saja, dengan sendirinya tidak ada biaya apapun yang dipungut.

Konser diadakan di Romano Street, Iluka, Western Australia .Sebagai pemain intinya ada 3 orang, yakni : Angelia yang masih duduk dibangku sekolah menengah yang sekaligus merangkap sebagai pianis dan mengisi suara untuk menyanyi. Didukung sepenuhnya oleh Patrick asal Amerika, seorang guru biola dan Kimmy sebagai pemain piano juga.

angelia-utama-c-575d51787997732907635c33.jpg
angelia-utama-c-575d51787997732907635c33.jpg
Kisah Perang yang Memisahkan Seorang Gadis Kecil dengan Keluarganya.

Seperti halnya di Indonesia, khususnya di Jawa, ada pertunjukkan wayang yang hanya dapat dimengerti oleh orang orang tertentu. Sedangkan bagi orang di luar Jawa menonton pewayangan, hanya sekedar menengok visualnya saja dan tak mengerti apa jalan ceritanya. 

Bagi yang mengerti jalan cerita pewayangan bisa begadang hingga pagi, saking asyiknya. Tapi bagi saya yang lahir dan dibesarkan di Padang, penah diajak nonton pertunjukan wayang oleh salah seorang sahabat baik saya. Dan saya hanya mampu bertahan selama tiga jam, sesudah itu mendekati tengah malam walaupun pinggiran mata sudah saya oleskan sedikit minyak angin, agar tidak tertidur ternyata tidak mempan dan saya tertidur, sementara sahabat saya asyik nonton. Merasa mempermalukan diri sendiri, maka sejak saat itu saya tidak lagi berani menonton wayang.

sam-9388-jpg-575d5323b37e61cd0abb214c.jpg
sam-9388-jpg-575d5323b37e61cd0abb214c.jpg
Nah, walaupun kisah pewayangan beda total dengan konser, namun gambarannya adalah kira-kira seperti itu. Bagi yang mengerti seluk beluk konser, mau bayar mahal harga tiket masuk ke gedung Opera House, tapi bagi yang tidak mengerti ya hanya menikmati irama piano dan biola, serta nyanyian yang dibawakan oleh pemainnya.

angelia-1-575d51c4fc22bd1c1a73e1ed.jpg
angelia-1-575d51c4fc22bd1c1a73e1ed.jpg
Kisah Drama

Babak drama adalah kisah perang yang menyebabkan kehidupan masyarakat porak-poranda. Tidak hanya secara fisik, tapi juga kehidupan berkeluarga. Dikisahkan seorang anak perempuan yang baru berusia 6 tahun, terpisah dari keluarganya dan terbawa arus manusia yang lari menjauh dari pusat pertempuran. Entah sudah berapa minggu terpisah, Angel  bahkan tidak tahu lagi dimana ia berada dan bagaimana mencari jalan untuk pulang kerumahnya. Sementara negara dimana ia terdampar bersama dengan ribuan orang lain, tidak mengerti bahasanya.  Masing-masing orang membawa peruntungannya, begitu juga halnya dengan Angel.

angelia-3-575d5776337a61472ccbe199.jpg
angelia-3-575d5776337a61472ccbe199.jpg
Maka ketika perang usai, ia mencoba mencari tahu dimana keluarganya berada. Namun seperti dikisahkan diatas walaupun perang sudah usai, namun akibat perang seluruh warga kehilangan semangat hidup mereka. Mana pula mereka sempat membantu anak orang lain, karena anak anak mereka sendiri belum ditemukan. Untuk menyambung hidupnya ,maka gadis kecil ini mulai bernyanyi di jalan jalan untuk mendapatkan uang recehan demi untuk dapat bertahan hidup.

angelia-utama-1-575d5204b37e617109bb218b.jpg
angelia-utama-1-575d5204b37e617109bb218b.jpg
Penonton Semua  Diam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun