Catatan Penulis: tulisan ini adalah inti sari dari biografi pribadi dari penulis artikel ini. Tujuh tahun hidup sengsara dan menderita lahir batin, tak ada sahabat dan kerabat yang mendekat. Berkat kerja keras dan tak pernah menyerah, akhirnya dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan, kami sekeluarga kini dapat menikmati hidup layak. Suatu hal yang menurut logika manusia mungkin dianggap mustahil bagaimana seorang penjual kelapa bisa mengubah nasibnya menjadi pengusaha dan kini menikmati hidup di tengah kasih sayang anak-anak, mantu, dan cucu-cucu serta mantu cucu kami. Sungguh Mahabesarlah Tuhan!
Semoga ada manfaatnya
Western Australia, 10 Juni, 2016
Tjiptadinata Effendi