Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan Adalah Gambaran Masa Depan Sebuah Negara

26 Mei 2016   16:26 Diperbarui: 3 Juni 2016   11:19 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Keterangan foto: cucu kami Allan Parkes, mendapatkan Penghargaan dari Menteri Pendidikan di negara bagian New South Wales./foto tjiptadinata effendi

Sehebat apapun pemerintahan dari sebuah negara ,tidak akan pernah meraih keberhasilan dalam memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya,tanpa ada upaya menempatkan pemerataan pendidikan sebagai hak mendasar bagi setiap warganya.Atau dalam kalimat lain. Pendidikan adalah masa depan dari sebuah negara.

Kalimat pemerataan ini tentu dalam keartian,mempersiapkan sarana dan prasarana pendidikan yang selaras dengan minat dan  bakat ,tanpa membedakan gender,latar belakang kehidupan ,etinis dan strata ekonomi.

Walaupun pernah menjadi guru di SD dan SMP selama beberapa tahun namun tentu pengalaman terdahulu, sudah tidak ada relevansinya lagi untuk diceritakan dijaman serba modern ini. Karena itu saya mencoba menulis ,sekilas tentang pendidikan di Australia.

Karena sejak dari cucu cucu kami sebelum lahir,kami sudah disini. Ikut mendaftakan mereka di Pre –School.mengantarkan ,menengok apa saja yang dilakukan di Pre-School. Hingga mereka masuk ke TK dan Sekolah Dasar  dan kini sudah duduk di Sekolah Menengah atau yang dikenal disini dengan istilah High School.

Pendidikan Budi Pekerti di utamakan di Australia

Dalam hal agama, negara Australia merupakan negara yang tidak mengijinkan agama mencampuri urusan pendidiikan dan pemerintahan. Tidak ada pelajaran agama di sekolah Public School. Agama dianggap urusan pribadi.Dalam hal ini urusan orang tua masing masing,

Bagi para Pendidik disini,mereka lebih mencemaskan bila anak didik mereka mendapatkan catatan angka :”merah” pada rapornya dibidang Budi Pekerti, ketimbang dibidang lainnya.  Karena untuk mengenjot angka nilai pelajaran ,tidak terlalu sulit, hanya membutuhkan dorongan bagi si anak untuk belajar lebih rajin dan dalam  pengawasan orang tua, maka dalam satu atau dua semester,angka  yang merah tadi bisa berubah .Tapi untuk mengubah prilaku anak anak ,butuh waktu lama,mungkin bertahun tahun atau mungkin belasan tahun.

Hasil nya dapat sama sama ditengok, bahwa dalam hal kenakalan remaja dan tindak kekerasan,Australia menempati urutan terakhir.Bahkan tanpa bermaksud mengedepankan negeri orang,Australia termasuk negeri yang teraman di dunia,karena memiliki catatan tingkat criminal terendah di dunia.

Para Pendidik disini ,sangat cemas dan akan memanggil orang tua murid,bila terdapat anak anak yang tidak jujur,misalnya mengambil pensil teman atau bahkan tidak mau mengakui kesalahannya. Bahkan murid yang sering menyerobot antrian dan tidak menghormati guru,maka orang tua akan jadi sasaran dipanggil .Bagi mereka , pendidikan moral adalah diatas pendidikan akademis. Memiliki, rasa hormat dan simpati ,serta mentaati aturan adalah diatas prestasi nilai akademik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun