Saya dipersilakan duduk didepan, mendampingi Pak Bambang yang mengendarai mobil, sedangkan istri saya Lina duduk dibelakang kemudi dan ditemani bu Hj, Nurul. Begitu kendaraan mulai bergerak keluar dari area perpakiran, mulut saya sudah gatal mau bertanya.
Langsung memulai pembicaraan dengan interogasi "Sopirnya mana Pak Bambang?"
"Sopir apaan? saya kan masih kuat. Bayangkan anda di sopiri oleh Kolonel dan bupati lagi. Minimal pangkat anda apa Pak Tjipta?"
"Jenderal atau Gubernur?"spontan jawaban saya.
Ketawa kami berderai mengiringi kendaraan yang sedang melaju.
Tiba tiba sifal usil dan iseng saya sewaktu masih muda merasuk diri. Saya senyum-senyum sendiri. Syukur nggak ada yang tengok. Kalau nggak bisa bisa saya disangka ragil. Membayangkan diri disopiri oleh Perwira TNI dan Bupati lagi.
Rupanya sambil tangan memegang kemudi, mata spy nya pak Bambang terus berkeliaran dan mengatakan "Kenapa anda koq senyum senyum?"
Menginterogasi Bupati
Saya tidak menjawab pertanyaannya,malah balik bertanya "Hmm Kebun kelapa sawitnya pasti luas yaa, SPBU nya ada berapa totalnya Pak Bambang?" tanya saya tiba-tiba.
" Kebun kelapa sawit apaan? SPBU apaan?" jawabnya agak setengah berteriak, kentara benar sifat tentaranya masih sangat kental. Wajahnya yang sudah memang agak hitam,tampak semakin kelam.
Dan saya semakin asyik menggoda ”Ooo,,mungkin investasinya di Kebun Kopi atau saham yaaa?” jawab saya usil.