Sehingga menjalani hidup dalam diri yang semu. Menjalani hidup secara mengambang dan tidak berpijak pada diri yang sejati. Akibatnya,hidup selama puluhan tahun hanya menyisakan "ketuaan, kelelahan lahir batin, tanpa menemukan,apa yang sesungguhnya dicari dalam hidup ini.
Sibuk mengevaluasi diri orang lain
- Sibuk Mengurusi Diri Orang
- Tutur kata dan prilakunya
- Kekeliruan yang dilakukannya
- Gaya dan cara  hidup orang  yang tidak pas
- Â Cara orang beribadah yang keliru
- Â Keluarga orang yang tidak harmonis
- Tutur katanya yang tidak manis
- Â Cara berpikir dan sikap mental yang salah
Kita selalu punya waktu untuk mengevaluasi orang lain, tapi justru  mengabaikan yang terpenting dalam hidup ini dilupakan yakni evaluasi diri sendiri. Dan sahabat saya Ramesh yang sudah almarhum ,sudah menginspirasi saya,untuk tampil apa adanya. Agar jangan sampai orang merasa menyesal pernah menjadi teman atau sahabat kita
Jalan untuk mencapai aktualisasi diri. satu satunya adalah membuang semua topeng topeng kepalsuan, yang mungkin pernah singgah diwajah kita, selama perjalanan hidup. Tampil dengan jati diri kita yang sebenarnya, tanpa ada yang disembunyikan, Sehingga orang tidak akan pernah merasa menyesal menjadi teman dan sahabat kita. Inilah saya,apa adanya. Always be Yourself.
Kesempurnaan hanya milik Tuhan,Tidak ada makluk dialam semesta ini yang sempurna,termasuk kita semuanya.Namun tidak ada salahnya selangkah demi selangkah berusaha untuk memperbaiki diri lahir dan bathin.Setidaknya menjauhkan diri kita dari kemunafikan.
Semoga renungan kecil ini dapat menjadi inspirasi bagi orang banyak untuk meniti jalan guna menemukan aktualisasi diri.
Wolongong, 9 April 2016
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H