Berkunjung ke Perkampungan Senior Citizen di Windang
Perkampungan Senior Citizen di sini tidak ada kaitannya dengan Rumah Jompo seperti di Indonesia. Lokasi ini tidak ada bedanya dengan perumahan pada umumnya. Yang membedakan adalah bahwa yang boleh memiliki rumah disini adalah Senior Citizen. Lokasinya berada tepat dibibir Danau Windang.
Dari kediaman putri kami di Mount Saint Thomas membutuhkan sekitar 15 menit berkendara dengan santai. Begitu memasuki gerbang Windang Village ini, sudah terpampang harga rumah di papan yang di pancang secara mencolok. Harganya 131.000 dolar atau sekitar Rp 1.3 Milliar. Rumah sederhana dengan satu kamar tidur, satu garasi dan ruang tamu. Tentu harga rumah disini sangat bervariasi, tergantung lokasi dan luas bangunan.
]
Kendaraan kami tidak dapat masuk kedalam lokasi, karena harus menggunakan kartu akses, yang hanya diperuntukkan bagi para penghuni. Jalanan tampak bersih dan apik. Disebelah kanan terhampar danau Windang yang teduh. Tampak sepasang suami istri gaek yang duduk santai di pinggir danau, menikmati indahnya alam di sana
Pepohonan yang rindang, tampak sengaja di pelihara dan dijaga. Untuk semakin menambah keindahan perkampungan ini.
Ada bangunan khusus untuk pertemuan warga, yang sudah terjadwal setiap minggu, sesuai dengan pengumuman yang terpajang di dinding bangunan. Ada klinik bagi yang membutuhkan. Sungguh tepat bila tempat ini dinamakan surga bagi para senior
Harga rumah di sini bervariasi, tergantung luasnya dan kamarnya. Bagi warga yang baru pertama kali membeli atau membangun rumah, pemerintah memberikan uang untuk membayar uang mukanya senilai antara 15 sampai 20 ribu dollar. Â Rumah bisa dibeli dengan cara kredit, dengan catatan rumah dijadikan agunan atau jaminan. Jadi para warga senior dapat mencicil sesuai dengan besarnya uang pensiunan yang mereka peroleh.
Duduk diberanda rumah atau duduk dipinggir danau dibawah pohon yang rindang,sungguh merupakan saat saat yang damai. Walapun kami hanya satu jam singgah di sana, sudah dapat merasakannya
- Kegiatan warga senior ini boleh dikatakan penuh,misalnya:
- setiap jumat main bingo, dijemput dan diantarkan gratis
- ada kegiatan belajar mengajar yang disebut:" U3A" atau university of the third age,tiap minggu
- ada pasar minggu, dimana para senior dapat menjual hasil lukisan dan kerajinan tangan
- sehingga mereka memiliki penghasilan tambahan,selain dari uang pensiun
- berenang bagi yang masih memungkinkan untuk berenang
- menjadi voluntir dalam menampung sumbangan untuk pengungsi dan orang miskin
- sehingga tidak ada waktu bagi para senior ini, untuk duduk melamun
Semoga para lansia di tanah air kita, kelak akan dapat juga perhatian dari pemerintah, agar mereka juga dapat menikmati hidup dihari tuanya. Tidak ditinggalkan di panti jompo, tidak terlunta lunta dipingir jalan dan tidak hidup dalam kemurungan, serta menjadi beban anak cucu.
Walaupun mereka bukan pahlawan, namun setidaknya sudah memberikan hidupnya untuk negara dan bangsanya. Selayaknya, ketika memasuki saat saat dimana tenaga sudah tidak dapat lagi didaya gunakan, diberikan secuil kesempatan untuk menikmati masa tua mereka.
Semoga!
Windang Village, 21 Februari, 2016
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H