Jangan Berjudi Dengan Nyawa Orang
Mendengar kata :”Casino” saja, banyak orang yang merasa ngeri karena terbayang sebuah tempat dimana orang berjudi. Dan yang namanya judi adalah ” adu peruntungan” bisa menang dan bisa kalah. Tapi yang namanya boss Casino, pasti tidak mau rugi, karena sudah melakukan survey bertahun tahun, bagaimana caranya agar perusahaan Casinonya selalu untung.
Nah,dalam hal ini ,paling yang kalah, sampai menjual kendaraannya,tidak sampai mengorbankan hidupnya.
Akan tepati baik sadar ataupun tidak banyak orang yang berjudi dengan nyawa orang. Mempertaruhkan kehidupannya sendiri, maupun bersama keluarga dan orang lain. Dengan mengendarai kendaraan secara ugal ugalan hanya karena mengejar storan. Serta sama sekali tidak terpikirkan untuk mempersiapkan kendaraannya dengan baik.
Istilah :”Safety first” ,agaknya sudah tidak penting lagi bagi kebanyakan orang, sehingga terjadilah setiap hari, berbagai kecelakaan lalu lintas, Yang merupakan pembunuh nomor dua di Indonesia.dan konon merenggu nyawa orang sekitar 30 ribu orang pertahun .
Penyebabnya Hanya Masalah Sepele:
- Mengantuk
- Rem blong
- Ban pecah
- Ban tidak balance
- Rem tangan tidak bekerja
- Lampu tidak menyala
- Lampu sign tidak bekerja
- Ban slip
Seharusnya Kecelakaan tersebut dapat dihindarkan atau di minimalkan dengan cara:
- Memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat
- Minum obat sebelum atau sewaktu mengendarai mobil sangat berbahaya, karena efek ngantuk
- Jangan mengunakan ban yang sudah tidak layak pakai
- Pastikan minyak rem cukup dan rem tangan bekerja dengan baik
- Pastikan semua lampu berkerja
- Hindari gunakan HP sewaktu menyetir,bila sangat perlu ,minggirkan kendaran dan berhenti
- Ban yang kurang angina dapat menjadi pemicu ,larinya kendaraan menjadi tidak stabil
Bila Berkendara Jarak Jauh
- pastikan ban dalam kondisi layak pakai
- periksalah angin ban kendaaran dalam kondisi seimbang
- kalau mengantuk ,minggirlah dan istirahatlah
- karena rasa ngantuk, menyebabkan perintah otak , diterima secara lamban,
- sehingga kaki terlambat menginjak rem satu atau dua detik,tapi cukup untuk menyulut terjadinya kecelakaan.
Tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis, yang sudah mendapatkan SIM A sejak tahun 1963,berarti sudah 50 tahun mengendarai mobil,hingga saat ini. Beberapa bulan lalu, saya masih menyetir dari Jakarta ke Cilacap pulang pergi .Namun setiap tiga jam sekali, berhenti barang beberapa menit,baik untuk minum kopi, ke toilet atau sekedar istirahat. Karena dalam keletihan,walaupun kita merasa kuat, tapi gerak reflek sudah melamban.
Bersyukur, hingga hari ini, belum sekali juga terjadi kecelakaan,,Oleh karena itu ,jangan berjudi dengan nyawa sendiri,nyawa keluarga, maupun nyawa pengguna jalan lainnya.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya.