Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbohong Itu Sangat Mudah, Tapi Akibatnya Sangat Menyakitkan

17 Januari 2016   14:44 Diperbarui: 17 Januari 2016   14:53 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbohong sangat mudah, bahkan lebih mudah daripada membalikan telapak tangan Untuk membalikkan telapak tangan,perlu gerakkan untuk melakukannya, Tapi untuk berbohong ,tidak perlu melakukan gerakkan apapun.Bahkan tanpa berkata sepatah katapun orang sudah bisa berbohong.

Kemain, kami duduk bersantai di sebuah café, sambil menikmati  masing masing secangkir capuciccno, Hal ini juga hanya sesekali kali lakukan, mengingat harga secangkir capuciino di café yang cukup beken, seperti Gloria Jean, adalah senilai 7 dollar secangkir,  Jadi berdua kami harus mengeluarkan uang 14 dolar dengan catatan,tanpa ada tambahan  roti ataupun kue. Hanya capucinno saja

Didepan kami baru tiba seorang pria, berbadan kekar dan berkulit kecoklatan.duduk  bersama passangannya,Dan sesaat kemudian menggambil sebuah HP yang tergeletak didepannya dan memasukkannya kedalam kantong celana jeansnya.Terlihat sesaat yang wanita mencegahnya, namun si pria tetap melanjutkan mengantongi HP tersebut,.. Tentu saja hanya pemandangan yang biasa biasa saja, Tidak ada  secuilpun yang patut dijadikan perhatian,

Sebagai orang Indonesia, karena kami meja dimana kami duduk hanya berjarak sekitar 70 cm dari meja dimana ia duduk,maka saya mencoba mengangguk dan tersenyum. Namun entah memang tidak menengok atau berpura pura tidak lihat, yang bersangkutan langsung berdiri dan memesang secangkir kopi, Yah sudah, yang penting kita sudah mencoba menyapa ,kalau tidak direspon ,juga nggak rugi koq pikir saya .

Ada yang Nanya HP

Baru saja di pemuda duduk,sambil menenteng  dua cangkir kopi pesanannya, tiba tiba seorang nyonya tua dating dan bertanya dengan sopan:” Excuse me Sir, did you see my Mobile Phone ? I left it here on the table” ,(maaf, apakah anda melihat HP saya,? Saya meletakkan dimeja ini dan lupa mengambilnya”),kata si Nyonya ,sambil menunjuk kemeja dimana si Pemuda duduk. Dari logatnya sangat kentara bahwa si nyonya tua ini berasal dari negeri Spagetti – Italia.

Yang ditanya tidak bergeming ,hanya mengelengkan kepalanya dan terus menekuni menghidup kopi hangatnya. Namun si Nyonya tampaknya aangat yakin bahwa baru beberapa menit lalu ia meletakkan HP nya dimeja ini dan  ketika meninggalkan café,lupa membawanya. Karena itu ia masih berdiri disana, mungkin berharap si pemuda bercanda dan kemudian mengembalikan HP nya.

Tapi boro boro dikembalikan,malah pria berbadan tegap ini ,memandang dengan wajah marah kepada di Nyonya dan mengatakan dengan suara keras:” I have told you, that I don’t see your mobile phone, why do you still stay there?”.(saya sudah katakana bahwa saya tidak melihat Hp  anda,mengapa masih berdiri disana”?”)Wajahnya tampak sangat berang dan suaranya mengagetikan semua yang ada dalam ruangan tersebut.

Manager Café,Datang

Manager café ,seorang pria setengah baya dating,karena mendengarkan suara yang tidak  nyaman, Tentu ia tidak ingin , kedai kopinya ditinggalkan para tamu karena merasa terganggu oleh kebisingan dan pertengkaran.

Memanggil si Nyonya dan  sesaat mereka bicara bisik bisik. Tampak Manager membimbing si Nyonya dan mendudukannya dimeja lain, Tampak ia menelpon dan dalam waktu kurang dari dua menit , dua orang sekuriti datang.

Langsung  kemeja pria berbadan tegap didepan kami dan menelpon.Sesaat Hp dikantong di pemuda berdering ,Tapi ia pura pura sibuk menikmati kopinya. Sesaat kemudian ia berdiri cepat dari kursinya dan menunjukkan sikap untuk  melawan. Namun kedua Securtiy mana bias begitu mudah digertak, Pria tersebut langsung digandeng dan dibawa entah kemana, Sementara itu diluar entah kapan datangnya, sebuah mobil patrol Polisi sudah standby menunggu,

Sementara pasangannya terduduk dengan wajah pucat pasi.memandang pasangannya dibawa pergi oleh kedua orang Petugas,

Berbohong Sangat Mudah,Tapi Hasilnya Mempermalukan diri dan pasangannya . Kejadian ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan kita,namun mungkin dapat dijadikan pengingat atau alarm, agar jangan pernah berbohong, terutama bila menyengkut hak orang lain.

Iluka, 17 Januari,2016

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun