Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

35 Tahun Merindukan Kata: "Maaf"

6 Januari 2016   19:53 Diperbarui: 6 Januari 2016   20:34 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya terpana dan diam.,tak habis pikir, padahal Han adalah sahabat dan dulu pernah tetangga bertahun tahun,koq tega taganya? namun  saya tidak berkata apapun,,kerongkongan rasa terkancing,,,,,kemudian dengan gontai pamitan dan pulang dengan tangan hampa. Dirumah putra kami sudah menunggu sepeda roda tiga yang saya janjikan,, namun ternyata saya pulang dengan tangan kosong….

Bagi saya, tidak masalah saya dihina, tapi yang paling menyedihkan adalah menengok putra kami ,tanpa berkata apa apa ,air matanya berlinang linang dan kemudian berlari masuk kekamar..

Hidup Adalah Sebuah Universitas Kehidupan

Sejak kejadian ini, saya semakin belajar untuk  menyadari,bahwa apa yang bagi kita tidak penting,ternyata bagi orang lain, ditunggu dan dirindukan, Buktinya adalah Han,sahabat saya, yang merindukan kata maaf dari saya dan menunggu selama 35 tahun………..Sungguh hidup ini adalah sebuah Universitas Kehidupan, yang bersfiat multidimensional dan mencakup segala masalah. Termasuk hal hal kehidupan yang bahkan tak tersentuh di bangku kuliah.di Universitas masnapun di dunia ini.

Sungguh, memaafkan dengan ikhlas, merupakan sebuah kebahagiaan yang tak ternilai.Bukan untuk pencitraan diri, bukan untuk dapat pujian Karena, kata orang,ada tertulis di Kitab Suci::”Bila kamu melakukan kebaikan ,hanya untuk dilihat orang, maka kebaikan tersebut menjadi tidak bermakna,karena kamu sudah mendapatkan keuntungan dari pujian orang” ( mhn maaf ini hanya sebatas ingatan saya saja, mhn dilengkapi dan dikoreksi bila salah)

Ini hanya secuil pengalaman hidup,,untuk membagikan kisah, bahwa kata :” maaf” yang mungkin dianggap hal kecil dan sepele,ternyata ditunggu dan dinantikan oleh sahabat saya selama 35 tahun!

(Saya sungguh tidak tahu,kisah ini mau ditempatkan di kanal fiksi lagi ,atau saya memberanikan diri untuk menempatkannya dikanal Humaniora..dengan mengubah nama dan data data diri yang dapat mengindetifikasi kearah pribadi Han.? Karena selama ini,ada beberapa true story yang saya switch ke kanal fiksi...)

Pasar Tanah Kongsi , oktober, 2015

Dipostingkan di Iluka, 6 Januari, 2016

Tjiptadinata Effendi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun