Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Sampai Orang Menyesal Pernah Mengenal Kita

28 Desember 2015   14:38 Diperbarui: 28 Desember 2015   14:51 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup adalah sebuah perjalanan panjang, untuk mencapai aktualisasi diri. Tak pelak, kendati sudah berusaha secara maksimal menjadi orang baik, namun tak urung sadar ataupun tidak, gesekan demi gesekan, dapat saja terjadi.

Yang dapat menjebabkan teman ataupun sahabat kita merasa tersinggung, tersakiti dan meradang. Bila hal ini terjadi,maka jalan terbaik adalah:

  • introspeksi diri.
  • jangan menyalahkan siapapun
  • tidak perlu mencari pembelaan diri yang berbelit belit
  • atau ikut ikutan meradang dan menghamburkan :"kata kata bijak"
  • mulailah dengan menunjuk diri sendiri.

Tak akan berkurang harga diri kita sepeserpun dengan menyampaikan permohonan maaf. Karena ternyata permohonan maaf yang tulus dapat menjadi perekat hati yang terluka. Terlepas apakah penyebabnya. Dari salahnya langkah kita atau momentum yang tidak tepat atau mungkin saja akibat terlalu dekatnya hubungan persababatan, sehingga gesekan sekecil apapun, dapat menimbulkan rasa gerah dan panas.

Saya sudah mengalami berkali kali dalam perjalanan hidup dan merasa perlu untuk menuliskannya dan membagikan.Dengan harapan, dapat bermanfaat bagi yang belum lama memasukki universitas kehidupan ini.Sama sekali bukan karena hebat dan arifnya prbadi saya, melainkan semata, karena sudah kuliah di Uniersitas Kehidupan ini, semenjak jaman Jepang.Semoga ada manfaat yang dapat dipetik dari tulisan kecil ini. kendati bukan merupakan kajian seorang ilmuan dan bukan juga merupakan tinjauan dari seorang Psikolog, Melainkan merupakan karya tulis dari seorang warga biasa, yang bukan siapa siapa.

Saya juga tidak memikirkan ,artikel ini termasuk dalam kategori ;' noise " atau "voice" , karena kalau toh harus ada penilaian, biarlah orang lain yang menilai kita. Jangan terburu buru memberikan penilaian baik bagi diri

Iluka, 28 Desember, 2015

Tjiptadinata Effendi

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun