Akibatnya Fey Down dimusuhi bahkan diancam terang terangan,dengan pesan pesan kasar dan ancaman bahwa ia akan dihabisi. Namun wanita yang dalam perjalanan hidupnya pernah mengalami masa masa yang gersang dan perih, mana takut akan ancaman tersebut. Malah balik menantang, silakan temui saya! Katanya kepada para Scammer.
Tentu tindakan Fey ini perlu diwaspadai ,karena bukan tidak mungkin para penjahat yang merasa ladang pencetak uang mereka terganggu oleh tindakan Fey, secara sungguh sungguh akan membuktikan ancamannya.
Oleh karena itu, dalam pembicaran kemarin disalah satu café di Joondalup ,western Australia.sebagai sahabat baik, Kami juga sudah mengingatkan mbak Fey, bahwa menolong orang tentu sangat baik,tapi jangan lupa untiuk jaga keselamatan diri dan keluarga.
Agar jangan menuliskan alamat lengakp di medsos. Karena kalau di Scammer nekad, bila tidak ketemu dengan Fey Down, bisa saja mereka melampiaskannya pada salah satu anggota keluarga Fey Down. Dan mbak Fey sangat setuju.
2 Jam Kami Ngopi Sambil Ngobrol
Mbak Fey ,sangat berani, bahkan pernah copet dilawannya. Dalam pembicaraan selama hampir dua jam lamanya, kalimat kalimat yang diucapkan sangat mantap dan tegas. Menunjukkan bahwa ia siap menanggung konsekuensi dari setiap tulisannya, terutama tentang para pelaku kejahatan. Demi untuk mengingatkan dan mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi.
Fey juga sudah menerbitkan 3 buku ,hasil kolaborasi . Hubungannya dengan Konjen RI di Perth dan VOI sangat erat.. Fey juga sangat aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas Indonesia di Australia. Dan Fey telah memilih untuk tetap menjadi warga negara Indonesia, kendati sudah menjadi penduduk Australia.
Lalu apa yang diperolehnya dari hasil kerja keras dan mengeluarkan dana yang tidak sedikit, serta mengorbankan waktu untuk keluarga demi membantu orang lain? “Nothing” tak ada keuntungan materi apapun yang diharapkan, hanya semata ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.tanpa pilih pilih.
Satu lagi bukti, bahwa Kompasiana bukan sarang kebisingan ,namun komunitas dimana Kompasianers nya dapat berbuat sesuatu untuk menjadikan hidupnya bermanfaat. Kalaupun ada satu dua diantaranya, yang belum memahami arti dan tujuannya bergabung di Kompasiana ini,tentu dapat dimaklumi.. Karena setiap orang memiliki filosofi hidup yang berbeda.
Iluka, 20 desember, 2015
Tjiptadinata Effendi