Berbagi Pengalaman Hidup
Pikiran inilah yang selalu menyemangati dan mendorong saya untuk selalu menjaga agar hidup sederhana dan senantiasa menjaga kesehatan lahir batin. Saya selalu membantah bila teman-teman sebaya saya mengatakan: ”Kita hidup santai saja lagi, biar anak-anak yang mengurusi kita.” Saya selalu menanamkan pada diri saya, bahwa saya ingin hidup mandiri.
Ternyata pikiran positif ini menjelma menjadi sebuah kekuatan dan memperteguh sikap mental. Sikap mental akan terwujud dalam pola hidup:
Usia 72 Plus Menyetir 9 Jam Tanpa Istirahat
Tiga minggu lalu, saya dan istri berkendara dari Jakarta ke Cilacap dengan jarak tempuh sekali jalan selama 9 jam. Kami tidak berhenti istirahat,selaln dari ke toilet dan isi bbm . Total berhenti di jalan hanya dua kali selama 9 jam perjalanan. Begitu juga ketika pulang, perjalanan agak lebih lama, karena ada sedikit kemacetan namun setibanya dirumah, saya sama sekali tidak mengalami kelelahan yang berlebihan. Padahal sehari sebelumnya saya sudah mengendarai kendaraan dari Jakarta ke Tasikmalaya pulang pergi.
Disisi lain , saya dan istri, diusia 72 plus, masih mampu membaca dan menjawab sms ,tanpa kaca mata.Mengendarai modil dimalam hari juga tidak ada masalah .Serta kemampuan berpikir yang baik.sehingga mampu menelorkan one day one article.
Penerbangan selama belasan jam,sama sekali tidak membuat kami terkapar begitu sampai ditujuan, Malahan kami langsung meninggalkan koper di Hotel dan bisa melakukan perjalanan wisata keliling kota.
Tulisan ini tentu tidak bermaksud membanggakan diri,sebagai orang hebat, Hanya semata menunjukkan bahwa bila kita mau mempersiapkan sedini mungkin hari tua kita, maka kita tidak akan cepat loyo, apalagi sampai jadi beban anak cucu.
Sesungguhnya nasib itu ada ditangan masing masing, Kitalah ‘”decision maker” atau pembuat keputusan bagi jalan hidup kita.
Jalan mana yang akan kita tempuh? The choice is yours.
Iluka.Western Australia, 19Desember, 2015