Ini jawaban yang jujur. Saya senang ,merasa sekali lagi mendapatkan apresiasi dari Kompasiana .. Karena pasti bukan Jokowi yang minta saya duduk disana. Dan pasti bukan saya yang minta duduk disana. Kemarin ketika acara bedah buku :" Sehangat Matahari Pagi" Presenter, menanyakan pada saya :" Gimana perasaan Pak Tjipta duduk berdampingan dengan R.I.- 1?"
Jawaban saya adalah ,:"Saya senang dan berterima kasih kepada Panitia yang sudah memberikan penghargaan tertinggi untuk saya, Namun saya tidak mengalami 3 G. Yakni:
- tidak gugup
- tidak grrr
- tidak grogi
Presiden Yang Sangat Sederhana
Saya Pemilih Jokowi, tapi bukanJokowi Lover dan pasti bukan Jokowi Haters,, Tapi sejujurnya, saya mengalami sendiri, bagaimana seorang Presiden, berbicara dengan saya yang bukan siapa siapa, dengan begitu santai dan tanpa formalitas sama sekali.
Bahkan sempat bertanya hal hal yang sifatnya pribadi.Dalam hati :" Tidak salah saya dan puluhan juta orang milih Jokowi" bukan karena saya diundang makan dan duduk disebelah Presiden,tapi ungkapan rasa hati saya. Mimik wajah dan gaya bicara, tak ubahnya bagaikan pembicaraan dengan seorang sahahat,Tak ada batas dan tak ada sikap angkuh terpancar dari wajah orang nomor satu di Repulbik ini.
Bahkan ketika berbicara mengenai banyak Kompasianers yang kecewa, karena tidak ikut diundang ke istana, Jokowi ternyata menaruh perhatian yang besar:" Saya baca di facebook. .Banyak yang bertanya:" mengapa saya tidak ikut diundang ?"
Menurut Jokowi,tidak mungkin istana mampu menampung ribuan orang Kompasianers sekaligus, tapi bisa diatur dalam tiga bulan kedepan,misalnya 200 orang ,yang secara bergantian dindang makan bersama di istana" Hal yang mungkin dianggap sepele bagi orang lain,tapi ternyata mendapatkan perhatian begitu besar dari orang momer satu di republik ini, Ikut merasakan kekecewaan dan mau mencarikan solusinya. .
Tulisan ini bukan untuk mengmbil muka presiden, karena saya bukan tipe orang seperti itu, bukan juga untuk minta apa apa, karena sudah diberikan kecukupan oleh Tuhan.Hanya semata reportase tulus dani seorang warga biasa.
Bandara Sukarno Hatta, 14 Desember, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H