keterangan foto kiri kekanan: Margaretha (berbaju merah jambu)/martha/agnes/luigino/Lina/tjiptadinata effendi
40 Tahun Terpisah oleh Benua,Ternyata Tak Membuat Hubungan Kami Merenggang
Selama empat puluh tahun berpisah, perjumpaan kami, boleh dikatakan bisa dihitung dengan jari sebelah tangan. Masih ditambah lagi dengan benua yang memisahkan kami. Namun ternyata sejauh apapun jarak memisahkan dan sesibuk apapun kehidupan berlangsung,bukanlah berarti bahwa hubungan persaudaraan menjadi retak, apalagi terputus.
Margaretha, tinggal bersama kami, sejak masih duduk dikelas 4 SD. Kemudian 40 tahun lalu melanjutkan study di Italia. Sejak saat itu kami jarang bertemu.
Margaretha adalah adik kandung dari istri saya Lina, yang bersuamikan Sandro , seorang pria Italia.Dan sejak 40 tahun lalu sudah domisili di Padova – Italia.
Kini Kami Tinggal Bersama Margaretha dan Sandro
Kehidupan itu memang unik dan penuh dengan dinamika dan romantika kehidupan. Dahulu Margaretha tinggal bersama kami,namun kini kami tinggal bersamanya di Padova Italia. Tak ada suatupun yang berbeda, baik sikapnya ,maupun perhatiannya terhadap kami. Begitu juga dengan suaminya Sandro.
Sandro tidak paham bahasa Inggeris , hanya menguasai beberapa kata bahasa Indonesia dan saya hanya mampu mengucapkan :” Selamat pagi dan terima kasih “ dalam bahasa Italia, hasil dari kursus kilat.Namun bukanlah berarti ,kami saling berdiam diri. Melainkan dalam segala keterbatasan bahasa.sejak kami datang ke Venezia dan dijemput. Sepanjang hari kami habiskan bersama sama .
Kunci Perekat Pertalian Persahabatan dan Persaudaraan
- Saling menghargai
- Saling memahami bahwa kami masing masing memiliki kesibukan
- Tak pernah memaksakan kehendak
- Tak pernah mencampuri urusan pribadi masing masing
- Persahabatan dan persaudaraan kami,tak berporos pada kepentingan pribadi
- Kami saling tak pernah menghitung untung dan rugi dalam keseharian
- Persahabatan dan persaudaraan kami dilakukan dengan setulus hati
[caption caption="Margaretha dan suaminya Sandro"]