Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hari Ini Prasasti Tragedi Mei 1998 diresmikan Pemerintah

12 Mei 2015   07:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:08 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_383166" align="aligncenter" width="528" caption="foto: afp/gettyimage/bbc.news"][/caption]

Hari Ini Peresmian Prasasti Tragedy Mei1998

Hari ini ,Rabu ,tanggal 13 Mei, 2015 , Pemerintah akan meresmikan Prasasti Tragedy Mei 1998. Prasasti ini didirikan untuk mengenang tragedi kerusuhan Mei, 1998Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) direncanakan meresmikan secara langsung prasasti yang terletak di Makam Massal Korban Tragedi Mei 98, yakni di tempat pemakaman umum Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Berdasarkan laporan, yang dikeluarkan olehTim Relawan untuk Kemanusiaan,dengan judul: “Sujud di Hadapan Korban Tragedi Jakarta Mei 1998” setidaknya ada 1.217 jiwa yang meninggal, 91 orang luka, serta 31 orang hilang akibat Tragedi Mei yang terjadi pada 13 hingga 15 Mei 1998.

Selain terjadi pembunuhan, juga terjadi kekerasan seksual pada masa itu. Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Mei 1998 telah memverifikasi adanya 85 perempuan korban kekerasan seksual yang berlangsung dalam rangkaian kerusuhan Tragedi Mei 1998 dengan rincian 52 korban perkosaan, 14 korban perkosaan dengan penganiayaan, 10 korban penyerangan dan penganiayaan seksual, dan sembilan korban pelecehan seksual.
(sumber: cnn/bbc,news)


Catatan penulis:

Menceritakan kembali tentang tragedy Mei 1998, yang memilukan dan sekaligus memalukan bangsa Indonesia,tentu bukan untuk mengorek luka lama.Melainkan untuk mengingatkan kita semuanya,agar tragedy kemanusiaan tersebut jangan pernah terulang lagi.

Bangsa yang besar,tidak hanya bangsa yang tahu menghargai jasa para pahlawannya, tetapi juga bangsa yang mau belajar dari sejarah. Karena itu sejarah tak boleh diamputasi ,apalagi dihapuskan. Bahkan sejarah tak boleh dikaburkan dengan alasan apapun.

Saya adalah salah satu saksi mata,yang melihat dan menyaksikan sendiri, sebagian dari kejadian ini. Bahwa kekerasan telah terjadi selama kerusuhan dan merupakan satu manifestasi dari ujud nyata, serangan terhadap martabat manusia yang bermartabat. Hal ini telah menciptakan penderitaan lahir batin dan trauma, yang hingga saat ini masih merupakan momok yang mengerikan bagi orang yang secara langsung terkena dampak ini.

Pada waktu itu, dalam upaya menyelamatkan keluarga, kami memutuskan pada hari itu juga terbang ke Padang . Karena kami yakin, dikampung halaman ,kami sudah sejak lahir hidup rukun dalam keberagaman. Malahan sebagian dari anggota keluarga kami berasal dari suku Minang

Terlepas dari pro dan kontra terhadap diresmikannya Prasasti Mei 1998 ini,sesungguhnya merupakan langkah awal bagi pemerintah Indonesia, untuk mengakui bahwa tragedy kemanusiaan tersebut memang nyata terjadi. Diharapkan langkah ini, merupakan pembuka jalan ,bagi masa depan Indonesiayang lebih baik.,serta mampu hidup damai dalam keberagaman.,sesuai dengan semboyan :” Bhinneka Tunggal Ika”

Mengenang Peristiwa Mei ,98-tanggal 13 Mei. 2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun