Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Surat Ucapan Simpati Duta Besar RI Terhadap Keluarga Chan dan Sukumaran

1 Mei 2015   20:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:28 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_381225" align="aligncenter" width="300" caption="foto: sumber: australianplus"][/caption]

Duta Besar Indonesia Sampaikan Ucapan Simpati Kepada Keluarga Chan dan Sukumaran

The Indonesian ambassador has expressed sympathy to the families of Andrew Chan and Myuran Sukumaran on behalf of his country, two days after Indonesia put the two Australians to death.

Amid growing tensions between Australia and Indonesia, ambassador Nadjib Riphat Kesoema said his country understood the views of the Australian people and government concerning the "law enforcement measures" that lead to the deaths of Chan and Sukumaran.

"The Indonesian people and government express our sympathies to the families and friends of the deceased," a statement from the Indonesian embassy on Thursday night said.

Duta besar Indonesia telah menyatakan simpati kepada keluarga Andrew Chan dan Myuran Sukumaran atas nama negaranya, dua hari setelah eksekusi berlangsung.


Di tengah ketegangan yang meningkat antara Australia dan Indonesia, Duta Besar Nadjib Riphat Kesoema mengatakan negaranya memahami pandangan orang-orang dan pemerintah Australia tentang "langkah-langkah penegakan hukum" yang menyebabkan kematian Chan dan Sukumaran.


"Orang-orang dan pemerintah Indonesia mengungkapkan simpati kami kepada keluarga dan teman-teman almarhum," pernyataan dari kedutaan Indonesia pada Kamis malam
.

Tindakan Duta Besar inipatut diapresiasi,, karena mampu menunjukkan kedewasaan sikap,dalam membedakan,mana yang urusan hukum dan mana yang urusan kemanusiaan.(sumber : australiaplus /abc.news)

Wollongong, 01 Mei,2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun