[caption id="attachment_381270" align="aligncenter" width="502" caption="ft: bbc.news"][/caption]
Puluhan Ribu Buruh Banjiri IstanaNegara
Seperti sudah di prediksi sejak jauh jauh hari, bahwahari buruh, tak akan telepas dari demonstrasi. Baik demonstrasi yang murni,maupun demonstrasi yang beragam latar belakang. Hal ini sama sekali tidak mengherankan,karena bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi diseluruh dunia. Seakan ada sebuah kebanggaan , bahwa dengan berkumpulnya ribuan orang dan mengatas namakan kaum buruh,melakukan show of force atau unjuk kekuatan ? Ataukah ada manfaat lain yang diperoleh secara nyata dalam demonstrasi ini? Tentu hanya tokoh para demonstran ini yang tahu persis jawabannya.
Tanggal 1 Mei.2015 Jumat kemarin, puluhan ribu ribu buruh dari berbagai pabrik yang tergabung dalam unit, serikat, dan konfederasi buruh memenuhi jalan depan Istana Negara, mendeklarasikan niat untuk pembentukan partai buruh. Yang dulu di jaman Presiden Sukarno, sudah ada ,namun kemudian di Jaman Orba di bubarkan, karena dianggap partai buruh,berafiliasi terhadap haluan kiri.
Menurut bbc.news Puluhan ribu buruh memenuhi pelataran depan Istana Negara . Dan seperti biasa,setiap demonstrasi pasti aka nada tokoh tokoh para demonstran ini, yang mengadakan orasi . Menggunakanmobil-mobil berpengeras suara dan kemudian berorasi bergantian.
PresidenRI Joko Widodo Tidak Di tempat
Tenyata tuan rumah ,yakni Presiden RI Joko Widodo, tidak berada di tempat.karena sedang melakukan perjalanan ke Ngawi. Apakah memang kebetulan, ataukah sudah mendapatkan bocoran info ,bahwa ribuan buruh akan tumpah di jalan jalan depan istana negara,tidak dijelaskan .
Masih menurut bbc.news, inti dari orasi adalah rasa tidak puas. Karena merasa selama ini kaum buruh hanya dimanfaatkan oleh partai partai sebagai kuda tunggangan untuk mendapatkan suara. Setelah itu mereka dilupakan. Tidak ada lagi partai yang peduli nasib kaum buruh.
Harapan mereka adalah untuk memobilisasi seluruh kekuatan buruh ,yang berjumlah sekitar 30 juta orang, untuk menjadi sebuah partai politik.Namun tidak semua kelompok buruh setuju dengan wacana ini, karena menurut mereka,sudah mencium adanya manuver politik kekuasaan, yang bukan didasari pada perjuangan untuk kepentingan buruh,melainkan untuk kepentingan partai tertentu.
catatan penulis:
Inilah wajah kaum buruh kita,sejak dulu ,tidak pernah berubah,yakni : "demontrasi,orasi dan bubar".Siapa yang berkewajiban untuk memberikan bimbingan kepada kaum buruh ini,agar memahami  agar jangan hanya menuntut hak,tetapi juga menjalankan kewajiban dengan baik?
Wollongong. 2 Mei. 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H