Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mau Main Saham? Bacalah ini Terlebih dulu.

23 April 2015   12:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:46 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_379899" align="aligncenter" width="700" caption="tidak ada rejeki nomplok/ foto : docpri"][/caption]

Mau Ikutan Main Saham? Bacalah Terlebih dulu tulisan ini.

Nilai Saham :”Vocation” dari $.3.30 perlembar,kini anjlok menjadi 16 sen!

Menurut siaran abc.news, nilai saham dari Vocation, yang sebelumnya bertahan diangka $..3.30 perlembar,kini anjlok dan nilai nominalnya hanya tinggal 16 cent perlembar.

Penyebab anjloknya harga saham perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan ini, karena Ijazah yang dikeluarkan oleh rumah sekolah yang berada dalam perusahaannya, dinyatakan tidak berlaku. Karena setelah diteliti, system pengajaran yang diberikan tidak memenuhi standard.Sehingga siswa siswa yang diberikan sertifikat,,sesungguhnya belum berhak mendapatkannya.

Perusahaan yang berlokasi di Melbourne ini, masih harus mengembalikan ,sebagian dari uang pemerintah, yang disubsidisejumlah $,19,6 juta dollar atau setara dengan Rp.190 miliar rupiah. Uang ini diberikan oleh pemerintah negara bagian Victoria.sebagai subsidi ,untuk membantu dunia pendidikan. Namun karena system pelajaran ,tidak memenuhi standard.maka 3.500 sertifikat yang sudah dikeluarkan,harus dibatalkan pemerintah.

Vocation adalah sekolah kejuruan pertama yang menjual sahamnya di Bursa Saham Australia. Hari Rabu sahamnya tinggal bernilai 16 sen, padahal di bulan September 2014, nilainya $ 3,30.(sumber abc,news)

Pengalaman Teman saya

Sewaktu berada di Indonesia, saya bertemu teman lama,yang usianya terpaut lebih dari 10 tahun dari usia saya.Diawali dari cerita kangen kangenan dan nostalgia, bersambung kepada cerita tentang pekerjaan. Teman sayaini bercerita penuh semangat ,bahwasejak beberapa bulan belakangan ini, mencoba bisnis baru. Yang menurutnya sangat mengiurkan.

“Pak ,main saham itu enak. Kalau ini mantap,saya mau minta berhenti kerja dan fokus di jual beli saham”,kata teman saya “Frans” (bukan nama sebenarnya)

“Oya?” Frans, jual beli saham itu ,tak ubahnya dengan judi,hanya saja ini resmi dan terselubung dengan nama saham.Pikirkanlah matang matang.sebelum terjadi sesuatu yang akan membuat anda menyesal seumur hidup.

Namun Frans malah berusaha menyakinkan saya ,bahkan mengajak saya kerja sama untuk fokus ke saham.Cerita Frans begini:

Beli saham hari ini satu juta. Baru beli semingguharga saham naik,menjadi satu juta seratus ribu Berarti sudah untung 10 persen. Dalamhanya dalam 3 bulan ,ternyata uang yang tadinya dibelkan saham, sudah menjadi Rp.1.300.000,-- .Di seluruh Indonesia,bahkan diseluruh dunia, kalau uang 100 juta rupiah di depositokan, paling banter dapat bunga 5 persen dalam satu tahun. Berarti modal Rp.100.000.000—plus bunga 5 % = Rp.5.000.000.-- = Rp. 105.000.000.—

Nah, didepan mata ada tawaran menarik dan sudah terbukti ,bahwa dalam waktu satu bulan,uang yang dibelkan saham ,akan mendapatkankeuntungan darisaham sebesar 30 %. Otak langsung menghitung,kalau 100 juta di belikan saham.maka dalam waktu satu dua bulan,atau sejelek jeleknya dalam waktu satu tahun, akan menjadiRp.130 juta. Maka tanpa perlu pikir panjang lagi, seluruh deposito ditarik.

Dengan semangat mengebu gebu, dibelikan saham keseluruhannya. Dengan harapan dari keuntungan saham saja, sudah bisa pesiar keluar negeri.Sambil menunggu saat untuk memetik hasil, kita dengan senang hati ,bisa tidur nyenyak. Sangat yakin bahwa akhir tahun, uang sudah mulai berbuah 30 juta rupiah.

Saham Anjlok, Rp.100.000.000.—Harganya tinggal Rp.5. juta

Beberapa hari lalu ,saya dapat What'sApp dari Frans, bahwa ia sudah beberapa hari dirawat dirumah sakit ,karena mendapatkan serangan jantung. Seluruh uang hasil kerja selama belasan tahun, yang ditabungkan ,kini hanya bernilai 5 juta rupiah.

Saya hanya bisa menghibur dari jauh. tanpa bisa berbuat apapun untuk menolongnya.

Penjesalan memang datang selalu terlambat.

Iluka. 23 April.2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun