Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berbelanja di Weekend Market Fremantle, Serasa Belanja di Tanah Abang

28 Maret 2015   23:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:51 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_375429" align="aligncenter" width="420" caption="gedung artistik weekend market di Fremantle/tjiptadinata effendi"][/caption]

Berbelanja diWeekend Market Fremantle,Serasa Belanja  di Tanah Abang

WeekendMarket merupakan Pasar Wisata yang paling terkenal di Australia Barat, yang berlokasi di kota tua Fremantle. Pagi ini,kami mengajak cucu ponakan kami yang kemarin khusus datang menghadiri acara pernikahan cucu pertama kami.

Perjalanan kami lakukan dengan bus dan kemudian dilanjutkan dengan Kereta Api .Lebih dari satu jam kami gonta ganti bis dan kereta api,akhirnya kami tiba di Central Bis Fremantle. Tujuan kami adalah Pasar Wisata ,yang dikenal dengan nama :” Weekend Market’.Nama ini tentu bukan sembarang dilekatkan, namun karena memang pasar wisata ini hanya dibuka pada week end saja.

[caption id="attachment_375430" align="aligncenter" width="420" caption="Toko terbesar disini,pemiliknya orang Indonesia/tjiptadinata effendi"]

1427557565623217114
1427557565623217114
[/caption]

Dibangun Tahun 1897

Gedung kuno ,yang dibangun pada abad ke 18 ini ,masih berdiri dengan gagah dan mantap. Kendati sudah dijadikan Heritage ,namunhampir setiap sudut dari ruang yang ada diisi dengan berbagai gelar dangan beragam jenis.Kalau menurut brosur yang dapat dibaca, lebih dari 150 toko ,yang sengaja di disain,tanpa mengubah bentuk aslinya ,dalam upaya mengakomodir kebutuhan para pedagang.

[caption id="attachment_375431" align="aligncenter" width="420" caption="belanja disini,serasa belanja di tanah abang/doc,pri"]

14275576861328502588
14275576861328502588
[/caption]

Uniknya Week end Market ini


  • Disamping di sanggah oleh bangunan kuno, pasar wisata ini memang memiliki::
  • keunikan tersendiri ,sebagai Heritage Arsitektur
  • bangunan yang kaya dengan nilai nilai sejarah
  • buahan dan sayuran yang merupakan tumbuhan organik
  • Ada beragam barang barang seni, termasuk angklung dari Indonesia
  • Sayur dan buah, masih dalam kondisi sangat segar dan fresh
  • Suasana yang memang didisain begitu rupa,sehingga menampilkan rasa nyaman

[caption id="attachment_375471" align="aligncenter" width="700" caption="doc.pri"]

14275960561024823640
14275960561024823640
[/caption]

Cukup banyak toko dimiliki orang Indonesia

Sebuah surprise juga, begitu masuk kedalam week end market ini, sudah ada sapaan dalam bahasa Indonesia :”Selamat pagi pak.Dari Indonesia ya?” Sebuah sapaan ramah dan santun dalam bahasa negeri sendiri, membuat siapapun takkan mungkin berpaling ketoko lain untuk berbelanja. Apalagi ,karena kita sama sama orang Indonesia, ya ada diskonnya. Kendati diskon yang diberikan ,kalau dinilai dari nilai rupiahnya,tak seberapa,namun setidaknya sudah membuat hatiorang yang berbelanja senang dan tersenyum.Berbelanja disini, serasa berbelanja di Tanah Abang. Tawar menawar dalam bahasa Indonesia dan sambil berbelanja,bisa sekalian saling bertukar kisah hidup.

[caption id="attachment_375434" align="aligncenter" width="420" caption="ternyata harga disini, lebih murah 40 persen dari toko lain /doc,pri"]

14275581161836263435
14275581161836263435
[/caption]

Hal ini, secara tidak langsung ,akan menjadi sarana promosiyang efektif dan gratis bagi pemilik toko. Buktinya dengan sekali berbelanja, mana nama toko:” Austin:” sudah langsung melekat dalam pikiran. Ada 5 atau 6 petak toko, yang sambung menyambung,ternyata pemiliknya sama. Dan pemilik toko toko ini ,adalah orang Indonesia. Mbak Rita yang mengaku “baru” 3 tahun bekerja disini, mengatakan bahwa toko ini bukanlah satu satunya milik orang Indonesia, tapi masih ada lagi beberapa buah yang lain. Namun kode etik sebagai karyawan tokoAustin, tentu tidak mengenakanbagi mbak Rita,bila “mempromosikan “ juga nama toko lain.Walaupun pemiliknya sama sama orang Indonesia.

Masih menurut mbak Rita, yang terbanyak berbelanja disini adalah orang Indonesia dan Malaysia. Karena senang bisa berbelanja dalam bahasa negeri sendiri,disamping ada diskonya. “ Tadi ,ada serombongan dari TNIyang berbelanja oleh oleh disini” kata mbak Rita menutup pembicaraan ringan kami,karena harus melayani pembeli lainnya.

Suasana Nyaman dan Aman

Berbelanja disini,disamping seperti berbelanja dinegeri sendiri,juga sangat terasa suasana nyaman dan aman. Misalnya ,tak ada orang yang lagi mikul barang keluar masuk dan begitu juga tak ada pedagang es atau cendol ,yang hilir mudik di sela sela toko toko ini.

Bila terasa haus atau lapar, jangan kuatir, hanya melangkah sekitar 30 meteran, dibalik pertokoan ada food court, aneka ragam kuliner. Dan tentunya juga ada ruang gerak untuk minum secangkir kopi atau soft drink.Tempat ini juga sangat apik dan bersih. Dan yang tak kurang pentingnya, harganya terjangkau untuk ukuran kantong orang Indonesia secara umum.

[caption id="attachment_375435" align="aligncenter" width="420" caption="berpose sejenak bersama cucu/ doc,pri"]

14275582801643674345
14275582801643674345
[/caption]

Mungkin Indonesia bisa belajar dalam hal ini, bagaimana menciptakan atau mengkondisikan agar pasar pasar tradisionil dinegeri kita,dikemas dan dibuat apik,sehingga dapat menjadi salah satu objek wisata di negeri kita. Dan semua barang yang ada diberikan label harga, Yang berarti siapapun pembelinya,harganya sama. Karena yang terjadi selama ini adalah,ketika pembeli orang asing,maka pemilik toko,menaikkan harga semaunya,sehingga cukup sekali dan orang tidak pernah lagi akan datang berbelanja, karena merasa tertipu.

Iluka, 28 Maret, 2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun