Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menurut Badan Kesehatan Dunia 80% Serangan Stroke Dapat Dicegah

20 Februari 2014   01:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="attachment_312811" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi/blogsehat.org"][/caption]

MenurutBadan Kesehatan Dunia 80% Serangan Stroke Dapat Dicegah

Sebagai pemegang Senior Card,pagi ini saya mendapatkan sepucuk surat dari NSW government, yang isinya menyarankan untuk pemeriksaankesehatan,terutama yang berhubungan dengan serangan stroke dan serangan jantung. Di jelaskan juga bahwa gangguan kedua jenis penyakit ini ,merenggut korban,setidaknya 60.000 terkena serangan stroke setiap tahun atau satu orang dalam setiap 10 menit,di Australia saja. Stroke dapat menyebabkan peredaraan darah ke otak terhenti dan menyebabkan matinya sel sel otak.

Saya kutip alinea pertamanya yang berbunyi:”

Dear Mr.Effendi

As a NSW Seniors Card member,we are delighted to extend to you special offer from Screen For Life, a leading of provider health screenings. In fact ,we have screened 8 million people world wide since 1993 and now over fifty thousand Australians in the last 2 years. I hope and trust you find this information of great benefit and that you call us to book appointment today”

Selanjutnya surat ini merujuk pada gangguan kesehatan dan cara cara untuk mengantisipasinya sebagai berikut:

Gangguan kesehatan ini di kenal dengan singkatan PAD (Peripheral Arterial Disease),yang secara umum ,menampilkan gejala penumpukan lemak pada bagian kaki ,sehingga membatasi arus darah . Kondini ini dapat menimbulkan rasa nyeri di otot saat berjalan.namun ketika kita sudah beristirahat rasa sakitnya perlahan berkurang dan menghilang.

Namun menurut berbagai penelitian,lebih dari 50% kasus terjadinya serangan,sama sekali tidak menunjukkan simptoms atau gejala gejala awal seperti disebutkan diatas dan menjadi penyebab lebih dari 75% orang yang terkena gejalan:”silent Killer” ini ,meninggal secara mendadak,baik karena serangan stroke,maupun serangan jantung.

Menurut Organisasi kesehatan dunia, aliansi stroke Eropa dan asosiasi Stroke Amerika Serikat, 80% dari stroke dapat dicegah, dengan jalan sedini mungkin melakukan pengecekan dan scanning tentang kesehatan. Mengingat di Australia penyebab kematian nomer satu pada pria dan wanita adalah serangan jantung.Salah satunya adalah dengan memeriksakan diri secara dini ,melalui alat deteksi yang serba canggih.

catatan penulis:

Kondisi yang memprihatinkan ini,mungkin saja tidak hanya terjadi disini,tetapi juga di Indonesia.Bahkan kemungkinan dalam kondisi yang lebih buruk lagi,mengigat jumlah penduduk Indonesia ,sekitar 10 kali lipat,dibanding Australia. Belum lagi tenaga paramedis yang menangani masyarakat yang sakit,masih jauh dari pada yang diharapkan. Namun pelayanan kesehatan seperti yang diterapkan disini,,belum memungkinkan untuk di sosialisasikan ditanah air kita.Mengingat biaya yang harus ditanggung oleh pribadi masing masing. Kendati di sela sela itu ada peran kartu Askes yang bertujuan meringankan beban warga miskin.

MenyikapiBahaya Kematian Akibat Serangan stroke dari sudut pandang awam

Di Australia ,semua penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis,dengan memiliki Medicare Card,khususnya yang kerumah sakit umum dan dokter umum . Dalam beberapa kasus ,sebagian kecil dari biaya di tanggung oleh pasien .Tapi untuk pemegang Medicare Card dan sekaligus Senior Card,keseluruhan biaya (100%),ditanggung oleh pemerintah. Hal ini secara pribadi sudah saya alami,ketika mengalami accident dan terluka bagian dalam beberapa tahun lalu ,serta dirawat dirumah sakit selama 3 minggu,yang total biaya 18.700 dolllar atau senilai hampir 200 juta rupiah,tidak satu senpun uang saya keluar.

Nah,kondisi ini tentunya belum memungkinkan untuk disamakan dengan kondisi di negeri kita. Maka perlu disiasati ,agar kendati perhatian pemerintah bagi kesehatan masyarakat ,masih jauh dari cukup,perlu kita mencermati langkah langkah untuk tetap dapat hidup sehat lahir dan batin. Dalam pengalaman saya ,selama lebih kurang 15 tahun berkeliling dilebih dari 100 kota di tanah air kita,minimal saya sudahmencoba memberikan solusi,kendati jauh dari sempurna,yaitu bagaimana dalam kondisi perekonomian yang serba terbatas,masyarakat tetap dapat menjaga kesehatannya.

Hidup Sehat dari Sudut Pandang Awam

Sebagai orang awam ,yang tidak mengenal seluk beluk anatomi manusia, penyakit yang bisa mengerogoti ,serta pengobatannya,minimal kita perlu tahu secara global,apa yang menjadi penyebab gangguan kesehatan secara umumnya.

Faktor accident /kecelakaan: jatuh,benturan,keracunan makanan/minuman dan lain lainnya.

Faktor Kejiwaan : Beban pikiran/stress dan depresi yang berkepanjangan ,langsung ataupun tidak akan mempengaruhi kondisi phisik. Berupa menurunnya kegairahan hidup,susah tidur dan perasaan yang tidak nyaman sepanjang hari,dapat menjadi pemicu terjadinya gangguan kesehatan,antara lain: sakit kepala,pusing,tensi menjadi tidak stabil dan denyut jantung yang tidak teratur .

Faktor Pola Hidup yang Salah: makan dan minum secara tidak teratur dan berlebihan/tidak cukup olah raga/kurang istirahat/tidak menjaga kebersihan diri dan lingkungan/terlalu banyak mengonsumsi bahan bahan pengawet/penyedap makanan/minuman beralkohol/minum obat serampangan

Yang keseluruhannya,bisa disimpulkan adalah menjalani hidup yang seimbang dan senantiasa bersyukur. Kita tidak perlu kuatir secara berlebihan akan segala macam gangguan kesehatan,karena hal tersebut hanya akan berdampak kecemasan yang tidak perlu.akan segala macam penyakit yang menakutkan. Tiga pilar yang menjadi dasar untuk hidup sehat adalah:

Menjalani hidup dengan rasa syukur

Selalu berpikiran positif

Melakoni hidup sederhana dan hidup saling berbagi.

Wollongong, 19 Februari,2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun