Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Langkah-langkah Penting Atasi Gangguan "Lupa"

26 Februari 2014   01:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:28 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13933881081495072586

Langkah ketiga: masuk kekamar mandi, ulangi sekali: " mandi" . Maka hari itu ,kita sudah tidak lupa lagi untuk mandi.

"Keberhasilan kecil " ini memberikan perubahan besar dalam memulihkan rasa percaya diri kita. Latihan ini dilanjutkan,ketika kita mulai berbicara dengan teman teman di kantor. Begitu kita mulai, masukkan kembali data awal,yaitu apa yang menjadi topik pembicaraan, misalnya:" sepak bola", sehingga ketika ada gangguan,sehingga pembicaraan terputus,kita dengan mudah melakukan "recall" atau mengingat kembali,karena data sudah tersimpan dan terekam dengan baik.

Menulis secara Konsisten

Menulis bisa apa saja. Buatlah catatan harian setiap hari,boleh apa saja. Atau catat pengeluaran selama sehari dari pagi hingga sampai dirumah kembali. Atau dengan mengisi teka teki silang. Menulis cerpen/puisi/lagu atau apa saja yang positif Dengan menulis secara konsisten,maka sistim saraf yang tadinya mengalami error,secara bertahap melakukan "self healing" . Ternyata cara yang kelihatan amat sederhana ini ,mampu memulihkan kembali fungsi fungsi ingatan saya secara maksimal. Karena itu,kalau bagi orang lain,menulis mungkin hanya sebatas hobby ,tapi bagi saya tidak hanya sekedar hobby,melain kan sudah menjadi keharusan,untuk menjaga agar amnesia saya tidak pernah kambuh lagi.

Hasil dari pelatihan sederhana ini,setahap demi setahap,beberapa naskah buku yang saya tulis sudah diterbitkan. Sejak itu, saya menerapkan dalam diri saya, sebuah motto: "Tiada hari, tanpa menulis" Bahkan ketika berada dalam suatu penerbangan ,saya tetap menulis. Apakah tulisan itu berbobot ataupun tidak,bukan masalah. Yang penting menulis dan menulis.

Saya bersyukur,dalam usia menginjak ke angka 71, pikiran saya masih mantap dan jauh dari pelupa, serta tidak lagi tergantung pada obatan. Sehat itu memang bukan segala galanya dalam hidup kita,tapi kalau kita menjadi pikun,,maka apapun yang kita miliki,tidak ada artinya lagi.

Tulisan ini adalah hasil latih diri yang saya lakukan dalam pengalaman hidup ,setahun mengalami amnesia, Jadi bukan hasil kajian ilmu .Semoga ada manfaatnya bagi pembaca.

Wollongong, 25 Pebruari,2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun