Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Beranilah Bermimpi maka Sukses Itu Berada dalam Genggaman

29 April 2014   08:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:04 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13987084411167320112

Beranilah Bermimpi maka Sukses itu akan Berada dalam Genggaman Anda!

Beranilah untuk bermimpi. Yakinkan diri tentang mimpi Anda, kejarlah dan mimpi itu akan jadi sebuah kenyataan. Sebuah kalimat yang sangat menyenangkan untuk diucapkan dan membesarkan hati bagi yang mendengarkan. Namun berbicara tentang sesuatu, tidaklah sama ketika kita mengerjakannya.

Sebelum berlanjut tentang langkah langkah apa yang harus dilakukan untuk meraih impian kita, maka perlu kita pahami terlebih dulu tentang arti dan makna sebuah impian. Bermimpi di sini tentu saja tidak dimaksudkan dengan mimpi sewaktu kita tidur. Melainkan sebuah harapan yang ingin kita capai di dalam perjalanan hidup.

Sebuah impian adalah sesuatu yang kita harapkan, yang menurut logika adalah mustahil. Apa yang bisa dirancang dengan pendapatan kita per bulannya, bukan sebuah impian, melainkan sebuah rencana. Impian adalah keinginan yang ingin kita capai, yang bila diukur dengan logika dan matematika adalah sesuatu yang tidak masuk akal.

Sebagai contoh pengalaman hidup saya, ketika hidup kami sendiri masih morat-marit sehingga tidak jarang untuk makan saja harus berhutang, tapi kami berani bermimpi, bahwa suatu waktu anak-anak kami yang kelak akan lahir, akan kami sekolahkan di luar negeri. Hal ini jelas tidak sejalan dengan ilmu matematika. Karena atas dasar apa, kami berani berharap dan bermimpi, bahwa kami akan mampu menyekolahkan anak-anak ke luar negeri,

Namun di sinilah letak kunci atau password-nya. Karena bagi orang yang mematok hidupnya hanya sebatas logika saja, maka hidupnya pun takkan pernah melampaui akan apa yang dapat dihitungnya dengan matematika. Tipe orang orang yang mengandalkan logika semata, cukup banyak kita temui di sekeliling kita. Contohnya adalah banyaknya sarjana yang masih menganggur serta hidup pas-pasan.

Sebuah Impian dan Pencapaiannya

Ada hal penting yang perlu dipahami, bahwa antara sebuah impian dengan terwujudnya menjadi sebuah kenyataan, terdapat sebuah jarak atau rentang waktu. Yang bisa saja jangka waktu pendek ataupun panjang, terpulang dari upaya dan tekad kita untuk meraihnya.

Sebuah harapan adalah himpunan energi. Dan energi adalah kekuatan. Kekuatan inilah yang menyebabkan orang mampu bertahan terhadap segala penderitaan demi terwujudnya apa yang diimpikannya.

Impian yang kecil tidak cukup kuat untuk membuat kita bergairah mengenjarnya. Jadi berani untuk bermimpi besar adalah suatu harga mati, bagi yang ingin mencapai perubahan yang cukup signifikan dalam hidupnya. Tanpa hal ini, maka hidup akan menjadi monoton dan membosankan.

Langkah-langkah yang Harus Dilakukan

Berani bermimpi yang besar

Setiap orang berhak memiliki impian masing-masing.

Memberi target bagi diri sendiri

Kerja keras dan fokus

Jangan pernah menyerah

Memahami bahwa untuk meraih impian kita, maka kegagalan adalah bagian yang utuh dari sebuah kesuksesan.

Bila tidak berani menanggung resiko gagal. Maka jangan harap akan pernah meraih sukses

Bahwa sukses atau tidaknya seseorang dalam mewujudkan impiannya, bukan tergantung pada kehebatannya, melainkan pada tekad dan kerja keras yang luar biasa,

Orang yang tidak berani bermimpi, maka ia tidak pernah mendapatkan apa pun dalam hidupnya.

Nasib ada di tangan kita , tak seorang pun dapat mengubah nasib kita, kecuali kita sendiri. Jangan lupa meratapi nasib tidak akan membawa hasil apa pun. Satu satunya jalan adalah mengubahnya, yaitu dengan mengubah cara kita berpikir bahwa segala sesuatu itu akan menjadi mungkin bila kita yakini dan sebaliknya menjadi tidak mungkin bila kita tidak mempercayainya

Pilihan ada di tangan kita. Kita berhak memilih hidup seperti apa yang ingin kita jalani, namun jangan lupa bahwa apa yang kita pilih akan menjadi hidup kita.

Semarang, 28 April 2014

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun